Food For Thought: Rendah hati, Lemah lembut dan Sabar

Rendah hati, Lemah lembut dan Sabar!

P. John SDBMengakhiri hari ini, saya merenung kembali sebuah pesan St. Paulus kepada jemaat di Efesus. Ia mengaku sebagai orang yang dipenjara karena Tuhan, menasihati jemaat untuk setia dalam panggilan sebagai murid Kristus: “Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar” (Ef 4:2).

Selalu rendah hati. Rendah hati adalah sebuah kebajikan yang sangat unik. Sebuah kebajikan yang hanya bisa dilakukan tanpa perlu dibicarakan sebab ketika membicarakannya maka orang itu berubah menjadi sombong. Kerendahan hati itu seperti humus tanah yang tidak kelihatan dengan mata tetapi memiliki daya yang luar biasa untuk menyuburkan tanaman. Kerendahan hati adalah gambaran wajah Tuhan sendiri. Ia merendahkan diri-Nya sama seperti manusia dalam segala hal kecuali dosa. Apakah anda selalu rendah hati?

Selalu lemah lembut. Orang yang lemah lembut itu berarti orang itu baik hati dan halus budi bahasanya. Tuhan Yesus mengakui diri-Nya lemah lembut dan rendah hati (Mat 11:29). Kita sering mendoakan doa ini: “Hati Yesus yang lemah lembut dan rendah hati, jadikanlah hatiku seperti hati-Mu”. Kelembutan hati membantu kita untuk hidup murni di hadirat Tuhan. Kelembutan hati membantu kita untuk menunjukkan wajah kerahiman Bapa kepada sesama.

Selalu sabar. Kita semua mengakui betapa sulitnya bertumbuh menjadi orang sabar. Kesabaran itu dimulai dari diri kita sendiri. Kita tidak bisa mengharapkan orang lain untuk bersabar kepada kita. Kitalah yang pertama-tama menunjukkan diri sebagai orang yang sabar. Helen Keller pernah berkata: “Kita tidak akan pernah belajar untuk menjadi berani dan bersabar, jika saja hanya ada kesenangan di dunia ini.” Apakah anda seorang yang sabar? Tuhan saja bersabar, mengapa kita tidak sabar?

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply