Food For Thought: Bekerja dan Bersaksi

Bekerja dan Bersaksi

Kita mengakhiri hari ini dengan merenungkan dua kata ini: “Bekerja” dan “Bersaksi”. Sepanjang hari ini kita semua bekerja. Ada yang pekerjaannya berat, ada yang pekerjaannya ringan. Sangat tergantung pada situasi pekerja dan pekerjaannya. Mengapa kita perlu bekerja? Kita semua percaya bahwa Allah Tuhan kita adalah pencipta segala sesuatu maka ketika bekerja, kita hendak menunjukkan keterlibatan kita dalam diri Allah sebagai pencipta. Kita bekerja untuk menunjukkan jati diri kita sebagai manusia benar. Artinya hanya manusia yang benar-benar manusia dapat bekerja. Bekerja adalah manifestasi diri, jiwa dan raga sebagai manusia.

Tuhan Yesus datang ke dunia untuk melakukan semua pekerjaan Bapa-Nya. Pekerjaan Bapa yang dilakukan Yesus di dunia adalah melakukan tanda-tanda heran sebagai manifestasi kasih Allah yang sempurna. Sebab itu Ia berkata: “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga.” (Yoh 5:17). Allah sendiri senantiasa mencipta, menjadikan segala sesuatu baru adanya. Yesus adalah seorang pekerja, anak seorang pekerja yakni tukang kayu. Pekerjaan sebagai tukang kayu dilakukan dengan baik untuk menunjang kehidupan bersama Bunda Maria setelah St. Yusuf meninggal. Allah Bapa bekerja, Yesus sang Anak bekerja maka kita pun terus bekerja.

Melakukan pekerjaan dengan baik merupakan sebuah bentuk kesaksian hidup kita. Seorang ibu bekerja dengan baik, melakukan tugasnya dengan baik, seorang ayah bekerja dengan tekun, merupakan sebuah kesaksian akan keindahan hidup berkeluarga. Orang tua bersaksi tentang kasih melalui pekerjaannya setiap hari.

Tantangan yang dihadapi Yesus adalah orang-orang Yahudi telah menutup diri di hadirat-Nya. Mereka tidak menerima Yesus karena Ia tidak menguduskan hari Sabat. Yesus juga menyapa Allah sebagai Bapa, lagi pula Ia mengatakan “Aku dan Bapa adalah satu” Karena kedua hal ini maka mereka menutup dirinya terhadap kasih Tuhan dalam diri Yesus.

Untuk itu Tuhan Yesus mengatakan kepada orang-orang Yahudi bahwa ada kesasksian-kesaksian yang mengakui Yesus sebagai Anak Allah. Kesaksian-kesaksian tentang Yesus datang dari Yohanes Pembaptis, semua pekerjaan yang dilakukan Yesus seperti mukjizat-mukjizat, Allah Bapa juga bersaksi tentang Yesus, Kitab Suci dan Musa. Semuanya memberi kesaksian bahwa Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia. Apakah kita semua juga dapat bersaksi tenyang Yesus Kristus? Ya kita harus berani bersaksi melalui hidup kita yang nyata, melalui pekerjaan-pekerjaan kita setiap hari. Itu sebabnya, St. Theresia dari Kalkuta mengatakan: “Lakukanlah pekerjaanmu sekecil apa pun dengan cinta kasih yang besar.”

P. John, SDB

Leave a Reply

Leave a Reply