Homili 3 Mei 2017 (Dari Bacaan Pertama)

Pesta St. Filipus dan Yakobus
1Kor 15:1-8
Mzm 19:2-3.4-5
Yoh 14:6-14

Kristus telah wafat dan bangkit dengan mulia

Kita memasuki hari Rabu, Pekan Paskah ke-III, bertepatan dengan perayaan St. Filipus dan Yakobus. Semua permenungan kita dalam masa Paskah ini tentang warta kebangkitan Tuhan Yesus Kristus yang disampaikan oleh para murid selaku saksi-saksi mata. Petrus dan Yohanes misalnya, menunjukkan keberanian untuk mewartakan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, meskipun harus keluar masuk penjara dan tidak luput dari ancaman pembunuhan. Hal yang sama terjadi bagi Filipus dan Yakobus, di mana kedua-duanya menjadi saksi kebangkitan dan nantinya wafat sebagai martir, serupa dengan Tuhan Yesus Kristus.

Pada hari ini kita mendengar kesaksian dari St. Paulus tentang para saksi kebangkitan Kristus. Perikop kita hari ini merupakan sebuah tulisan tertua tentang kebangkitan Kristus. Paulus mula-mula menyampaikan kepada jemaat di Korintus tentang Injil yang diterimanya dan sedang diwartakan kepada mereka. Dari Injil yang satu dan sama ini maka mereka semua teguh berdiri di hadirat Tuhan.

Selanjutnya Paulus memberi bukti-bukti tentang kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Ia dengan tegas mengatakan bahwa Tuhan Yesus Kristus wafat karena dosa-dosa kita sesuai dengan Kitab Suci. Ia sudah dimakamkan dan pada hari ketiga dibangkitkan sesuai dengan Kutab Suci. Paulus tentu tidak membuat sebuah teori tentang kebangkitan. Apa yang disampaikannya sudah dinyatakan di dalam Kitab Suci, baik dalam Taurat, nubuat para nabi dan Mazmur-Mazmur dan juga dikatakan sendiri oleh Tuhan Yesus kepada para murid-Nya.

Tuhan Yesus sendiri menepati janji-Nya dengan menampakkan diri kepada Kefas sebagai pemimpin para rasul, kepada keduabelas murid-Nya (pada waktu itu sudah ada pemilihan Matias sebagai pengganti Yudas Iskariot), Yesus menampakkan diri kepada lebih dari limaratus saudara sekaligus, Ia menampakkan diri kepada Yakobus (Yakobus anak Alfeus yang adalah sepupu-Nya), Ia menampakkan diri kepada semua rasul dan kepada Paulus yang dengan rendah hati mengakui diri sebagai “anak yang lahir sebelun waktunya”.

Bertepatan dengan perayaan St. Yakobus ini, Paulus menyebut namanya sebagai salah satu rasul yang mendapatkan penampakkan Yesus secara pribadi. Wajar saja penampakkan ini terjadi karena dia adalah sepupu Tuhan. Ibunya selalu menolong semua kegiatan komunitas Yesus bahkan hingga di kaki salib. Yakobus nantinya menjadi uskup dan martir di Yerusalem.

Kita semua juga dipanggil untuk menjadi saksi kebangkitan Kristus kepada sesama yang lain. Pada masa ini kita bersaksi bukan hanya dengan suara tetapi dengan hidup kita yang nyata. Kristus bangkit harus di dalam hidup kita juga sehingga dengan semangat kebangkitan-Nya itu kita mampu berbuat baik kepada sesama, rela berkurban demi kebaikan mereka. Kita memohon pertolongan Tuhan melalui Bunda Maria Penolong Umat Kristiani untuk selalu berbuat baik kepada sesama manusia.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply