Homili 12 Juni 2017

Hari Senin, Pekan Biasa ke-X
2Kor. 1: 1-7
Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9
Mat. 5:1-12

Allah senantiasa menghibur kita

Saya memiliki pengalaman pelayanan bersama kelompok kategorial tertentu. Salah satunya adalah pelayanan belas kasih Santo Leopold. Kelompok Kategorial ini memiliki opsi pelayanan kepada orang-orang miskin dan keluarga-keluarga tertentu yang sedang mengalami kesulitan. Apa yang mereka lakukan bersama sebagai sebuah kelompok kategorial? Mereka selalu berkumpul untuk berdoa bersama, dengan mendoakan novena untuk intensi-intensi tertentu, merayakan ekaristi bulanan, pendalaman iman, persekutuan doa, mengunjungi dan mendoakan orang-orang sakit, lanjut usia, di penjara, counseling keluarga dan aneka kegiatan belas kasih lainnya. Apa yang indah dari kelompok kategorial ini setelah melayani? Para anggotanya merasakan sukacita yang luar biasa karena bisa melayani bersama. Mereka menghibur yang sedang mengalami persoalan hidup seperti sakit dan lanjut usia dan pada saat yang sama mereka sendiri mengaku merasakan penghiburan. Saya merasa yakin bahwa banyak kelompok kategorial juga merasakan hal yang sama yakni penghiburan setelah menghibur sesama dalam pelayanan mereka. Mengapa demikian? Karena para pelayan Tuhan membawa penghiburan dan kebahagiaan kepada sesama.

St. Paulus dalam bagian pembukaan suratnya kepada jemaat di Korintus pertama-tama mengakui dirinya sebagai rasul Tuhan Yesus Kristus karena kehendak Allah. Ia ditemani oleh Timotius menyampaikan Injil sebagai kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus selalu menyertai jemaat di Korintus. Paulus menunjukkan dirinya sebagai utusan Tuhan yang membawa kabar sukacita, sebuah penghiburan kepada jemaat di Korintus. Paulus dapat menghibur jemaat yang dilayani karena ia lebih dahulu merasakan penghiburan dari Tuhan.

Selanjutnya Paulus mengungkapkan rasa syukurnya sebagai gembala umat, dengan mengucap syukur kepada Tuhan begini: “Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasih dan Allah sumber segala penghiburan.” Rasa syukur Paulus ditujukkan kepada Allah Tritunggal Mahakudus. Ia menyapa Allah yang juga disapa Yesus sebagai Abba. Allah, Abba itu penuh belas kasih dan sumber segala penghiburan. Kasih dan penghiburan memang sangat dibutuhkan oleh kita semua yang percaya kepada-Nya.

Paulus membagi pengalamannya akan kasih dan penghiburan dari Allah di saat ia dan rekan-rekannya mengalami penderitaan sebagai abdi Tuhan. Ia mengakui bahwa Tuhan Allah telah menghibur mereka dalam segala penderitaan dan dengan demikian mereka juga mampu menghibur semua orang yang berada dalam penderitaan dengan penghiburan yang mereka terima dari Allah. Paulus menyadari bahwa sebagai rasul, ia dan reka-rekannya mendapat bagian yang berlimpah dalam kesengsaraan Kristus. Dalam situasi demikian mereka merasa bangga karena mendapat penghiburan yang berlimpah oleh Kristus. Penderitaan dan penghiburan yang dialami Paulus dan rekan-rekannya menjadi penderitaan dan penghiburan Jemaat di Korintus. Sebab itu Umat di Korintus diingatkan untuk berani menderita demi dan bersama Kristus dan dengan demikian mereka juga akan mengalami penghiburan abadi dari Tuhan.

Hidup Kristiani akan bermakna ketika kita berusaha agar setiap saat kita menyerupai Tuhan Yesus Kristus dalam segala hal. Kita mengikuti-Nya dari dekat berarti siap untuk menyangkal diri dan memikul salib kita. Kita siap untuk menerima segala penderitaan dengan bangga bukan dengan keluhan. Kita berani menderita bersama Kristus dan untuk Kristus akan membawa sukacita dan penghiburan yang berlimpah dari Tuhan sendiri. Orang-orang seperti ini akan disapa “berbahagialah” oleh Tuhan Yesus sendiri.

Siapakah orang-orang yang disapa “berbahagialah” oleh Tuhan Yesus dalam Injil hari ini? Mereka adalah orang-orang miskin dalam Roh, berdukacita, lemah lembut, lapar dan haus akan kebenaran, murah hati, suci hatinya, membawa damai, dianiaya demi kebenaran dan mereka yang dicela dan dianiaya, difitnahkan segala yang jahat karena nama Tuhan Yesus Kristus. Orang-orang inilah yang layak disapa berbahagialah dan mendapat penghiburan abadi dari Tuhan Allah.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply