Food For Thought: Hari baik atau Hari buruk

Hari baik atau hari buruk!

Saya mengakhiri hari ini dengan sebuah permenungan tentang “hari baik atau hari buruk”. Komunitas kami yakni komunitas Centro Formasaun Don Bosco Comoro, Dili ,Timor Leste pada tahun ini mendapat bantuan seorang tenaga sukarelawan dari negara Korea. Kami selalu menyapanya Mr. Lee. Beliau merupakan pensiunan Top Manager untuk beberapa perusahan asing di Korea. Pada saat ini ia mengakhiri masa senjanya untuk membantu masyarakat di daerah lain, terutama mereka yang miskin dan sangat membutuhkan. Komunitas kami menerima kehadirannya dan kehadirannya memiliki daya transformatif yang luar biasa.

Ada dua hal sederhana yang saya pelajari dari beliau selama enam bulan terakhir:

Pertama, Pada setiap pagi, Mr. Lee selalu menyapa dan menjabat tangan semua orang di bengkel. Ada sebuah pertanyaan yang selalu diulangi setiap hari saat menjabat tangan adalah, ““Apa khabar? Mulanya saya berpikir bahwa ini adalah hal yang biasa saja. Tetapi lama kelamaan saya merasa bahwa ini adalah hal yang luar biasa. Ketika kita boleh menjabat tangan seorang saudara dan menanyakan “apa khabar” ternyata memiliki daya transformatif yang terbaik bagi setiap orang. Suasana di bengkel kami semakin bersahabat. Saya berbahagia karena boleh mengenal sosok Mr. Lee yang mengubah hidupku dan hidup teman-teman yang lain di tempat kerja.

Kedua, Mr. Lee selalu berpikir positif terhadap segala hal. Mulanya saya juga merasa aneh karena ketika terjadi masalah tertentu di kantor, saya menilai masalah itu secara negatif. Ada ekspresi marah, kesal dan tidak niat untuk melihat orang yang membuat masalah tersebut. Tetapi Mr. Lee membantu mengubah mindsetku. Ia membagi pengalamannya, mengucapkan kata-kata yang mengubah cara pikir saya untuk melihat juga dari aspek positif. Saya sendiri dalam proses untuk mengubah mindset, menganalisis segala sesuatu menggunakan pikiran yang positif.

Pengalaman kebersamaan dengan Mr. Lee ini sangat memperkaya pengalaman pribadiku. Saya sendiri berusaha untuk menularkan pengalaman yang berharga ini kepada sesama yang lain. Dengan menyapa sesama setiap pagi menggunakan kata-kata yang menguatkan, meneguhkan memiliki daya yang luar biasa. Kata-kata seperti “selamat pagi” dan “apa khabar” ternyata mampu membuat kita berpikir positif terhadap pribadi-pribadi yang ada di sekitar kita.

Perkataan ini mungkin dapat meneguhkan kita semua: “Jika kamu menganggap hari ini adalah hari yang paling buruk maka berusahalah untuk mengubah hari yang buruk ini menjadi hari yang istimewa. Karena hanya anda sendirilah yang dapat mengubah hari yang buruk menjadi hari yang istimewa.” Perkataan sederhana ini coba membantu kita untuk berani berpikir positif dalam segala hal. Hanya dengan demikian segala persoalan hidup dapat diatasi dengan baik. Cinta kasih bukan hanya sebagai sebuah semboyan tetapi sebuah kenyataan dalam hidup. Kita harus berani menerimanya. Kita harus berani berkata bahwa hari ini hari buruk dan masih ada harapan bahwa besok akan menjadi hari yang lebih baik lagi.

Apa pengalaman keseharianmu yang memiliki daya transformatif?

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply