Food For Thought: Yesus memang beda

Yesus memang beda!

Hari ini, 18 Oktober kita merayakan Pesta St. Lukas, Penginjil. Ia berasal dari Siria di Antiokhia. Lukas memang tidak pernah hidup bersama Tuhan Yesus seperti para rasul, namun ia mendapat karunia istimewa untuk melukis seluruh hidup Yesus. Dia mendampingi Paulus dalam perjalanan misionernya. Sebab itu Paulus bangga dan bersyukur atas kehadiran Lukas. Paulus berkata: “Hanya Lukas yang tinggal bersama saya”. Ia tidak hanya sekedar tinggal bersama Paulus tetapi menunjukkan kesetiaan dan kepeduliaan untuk terlibat dalam pelayanan misioner.

Apa saja yang istimewa dari tulisan-tulisan Lukas, terutama dalam Injil dan Kisah Para Rasul?

Pertama, mari kita masuk ke dalam Injil karangannya. Kita dapat membaca sebuah kesaksian istimewa dalam prolog Injil Lukas ini: “Teofilus yang mulia, banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.” (Luk 1:1-4). Lukas menyelidiki segala peristiwa dengan seksama dari asal mulanya lalu menulisnya secara teratur kepada Teofilus atau sahabat Allah.

Kedua, Figur Bunda Maria ditampilkan secara aktif sejak menerima khabar dari malaikat Tuhan, mengandung dan melahirkan Yesus, mengungsi ke Mesir, kembali ke Nazaret, berziarah ke Yerusalem, mengiringi Paskah Yesus Puteranya dan Pentekosta. Maria aktif dalam seluruh hidup Yesus dan Gereja hingga saat ini.

Ketiga, Tuhan Yesus memang beda sebab Ia menerima semua orang apa adanya. Orang kaya, miskin, Yahudi dan bukan Yahudi, pria dan wanita.

Keempat, Yesus memanggil kita untuk berbelas kasih kepada semua orang, tanpa memandang siapakah orang itu. Sosok inspiratifnya adalah orang Samaria yang baik hati. Cerita ini hanya ada di dalam Injil Lukas.

Kelima, Tuhan Yesus memanggil kita semua untuk bertobat, dan merasakan kembali belas kasih Allah. Kisah tentang Bapa yang murah hati atau anak yang hilang menginspirasikan kita untuk murah hati seperti Bapa di Surga.

Keenam, St. Lukas memberi dirinya secara total bagi Kristus Yesus, dan pemberian dirinya ini merupakan sebuah kesaksian bagi Tuhan.

Sambil mengenang St. Lukas, marilah kita memohon semoga dengan perantaraan dan doa-doanya, kita semakin akrab dan bersahabat dengan Yesus dan semakin menyerupai Yesus yang murah hati kepada semua orang.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply