Homili 2 Desember 2017

Hari Sabtu, Pekan Biasa ke-XXXIV
Dan 7:15-27
MT (Dan) 3:82.83.84.85.86.87
Luk 21: 34-36

Menjaga diri itu penting dan harus!

Ada seorang ibu yang selalu menasihati anaknya untuk menjaga diri baik-baik, dan pandai membawa dirinya dalam kebersamaan dengan teman-temannya. Hampir setiap hari ibunya mengulangi perkataan yang sama. Pada suatu kesempatan, anaknya bertanya kepada ibunya: “Bu, mengapa setiap hari selalu mengingatkan saya untuk menjaga diri baik-baik dan pandai membawa diri?” Ibunya menjawab: “Ibu mengingatkanmu sebab dahulu omamu juga mengingatkan saya demikian. Saya memegang perkataan omamu dan sekarang saya meneruskannya kepadamu”. Anaknya itu hanya mengangguk tanda setuju, tetapi di dalam hatinya ia tetap bertanya mengapa ibunya selalu mengulangi perkataan yang sama. Lama setelah ibunya meninggal dunia, ia baru menyadari bahwa menjaga diri itu memang penting dan harus. Saya tetap mengingat sharing seorang sahabat ini. Saya yakin bahwa banyak di antara kita memiliki pengalaman yang sama.

Pengalaman para murid Yesus adalah pengalaman kebanyakan di antara kita.Tuhan Yesus juga berulang kali mengingatkan mereka untuk selalu menjaga diri, bersiap sedia untuk menanti kedatangan-Nya. Tuhan Yesus dalam bacaan Injil hari ini mengatakan kepada para murid-Nya: “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.” (Luk 21:34-35). Nasihat Tuhan Yesus kepada para murid-Nya ini sangat mendalam. Mereka sedang mengikuti Yesus, berada bersama-sama dengan-Nya, namun Tuhan tetap mengingatkan mereka untuk menjaga diri baik-baik. Tuhan Yesus tahu bahwa hati banyak orang terikat pada hal-hal duniawi seperti pesta pora, kemabukan, kepentingan duniawi. Semua orang akan mengalami hari Tuhan yang sama maka perlu sikap bathin yang selalu siap sedia dan menjaga diri baik-baik.

Selanjutnya Tuhan Yesus berkata: “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Luk 21:36). Sikap batin berjaga-jaga atau selalu siap sedia sangat didukung oleh doa yang tiada hentinya. Dengan berdoa, kita mendapatkan kekuatan untuk luput dari segala malapetaka yang akan terjadi. Kita semua diingatkan Tuhan untuk selalu mengorientasikan diri hanya kepada Tuhan. Kita mengorientasikan diri kepada Tuhan sebab kita milik Tuhan.

Tuhan menghendaki agar kita menjaga diri kita. Pikiran kita tertuju pada kisah penciptaan di mana Tuhan memiliki rencana yang indah bagi setiap pribadi. Ia telah menciptakan manusia sesuai wajah dan rupa-Nya sendiri. Sebab itu kita perlu mengorientasikan diri kita hanya kepada Tuhan sang pencipta. Kita hendak menjadi semakin serupa dengan-Nya dalam segala hal. Dan hal yang paling penting adalah menjadi kudus dan tak bercela di hadirat Tuhan karena jasa Yesus Kristus sendiri (Kol 1:22).

Menjaga diri berarti kita berusaha untuk senantiasa menguduskan tubuh kita supaya tetap menjadi tubuh yang kudus dan tak bercela. Tubuh kita adalah tempat tinggal Roh Kudus. Sebab itu kita berusaha untuk menjauhkannya dari segala kecemaran, dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Kita membutuhkan Tuhan untuk tetap menguduskan tubuh jasmani kita ini. Jagalah dirimu selalu!

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply to Anonymous Cancel reply