Food For Thought: Melayani sampan tuntas

Melayani sampai tuntas!

Albert Schweitzer (1875-1965) adalah seorang dokter dan pemusik berkebangsaan Jerman. Ia pernah berkata: “Tujuan hidup manusia adalah untuk melayani, dan untuk menunjukkan belas kasih dan kemauan untuk membantu orang lain.”

Dari perkataannya ini kita mendapat tiga hal penting yang mesti kita lakukan untuk mengejawantah tujuan hidup kita di dunia ini: Pertama, melayani. Manusia menunjukkan dirinya sebagai manusia ketika ia mampu melayani. Sebuah keluarga terbentuk dalam semangat melayani satu sama lain. Maka dalam situasi apa saja, orang harus tetap berani melayani dengan tulus dan tanpa pamrih. Sebuah pelayanan yang rendah hati akan menghasilkan banyak buah di dalam hidup ini. Kedua, belas kasih. Tujuan hidup kita di dunia adalah untuk berbelas kasih kepada sesama sebab apa yang kita lakukan dalam karya pelayanan itu sama dengan kita melakukannya untuk Tuhan. Pada saat pengadilan terakhir, Tuhan akan mengadili kita berdasarkan perbuatan-perbuatan belas kasih kepada sesama yang lapar, haus, tidak memiliki pakaian secukupnya, tidak memiliki tempat tinggal, mengunjungi orang sakit, orang di dalam penjara dan menguburkan orang mati. Dan ketika melakukan ini, Tuhan akan tetap menunjukkan jalan keselamatan bagi kita. Ketiga, mau menolong sesama. Kita butuh sikap empati kepada sesama yang sangat membutuhkan. Sikap empati nyata dalam kerelaan untuk menolong manusia untuk manusia.

Apakah anda seorang pelayan sejati? Ya kita semua harus sadar bahwa kita bisa hidup di dunia karena sebuah pelayanan. Tuhan Allah melayani setiap pribadi di dalam keluarga dan setiap anggota keluarga saling melayani satu sama lain. Sebagai contoh: Kalau kita memiliki sense of belonging maka layaklah kalau kita saling melayani. Kalau tidak ada sense of belonging maka kita tidak tertarik untuk memperhatikan kebutuhan sesama maka kita juga tidak mampu melayani. Sebab itu pelayanan kita hendaknya menjadi sebuah pelayanan penuh bukan pelayanan setengah hati. Mengapa orang masih kesulitan memberi diri bagi sesama dalam sebuah karya pelayanan?

Krisis besar dalam pelayanan kita adalah melayani demi popularitas. Ada orang yang melayani supaya bisa eksis di layar kaca. Ada orang yang melayani supaya dipuji orang. Ada yang melayani supaya mengambil keuntungan tertentu dari pelayanan ini padahal dalilnya adalah melayani tanpa pamrih. Masa prapaskah menjadi kesempatan untuk merefleksi dan membenahi diri supaya semakin melayani dengan baik dan berkualitas. Model pelayan sejati adalar Tuhan Yesus Kristus.

Selamat menyiapkan diri untuk memasuki tri hari suci. Biarkanlah dirimu dilayani oleh Tuhan supaya anda juga melayani-Nya lebih baik lagi dan sampai tuntas.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply