1Yoh 2:18-21; Mzm 96: 1-2.11-13; Yoh 1:1-18
Waktu ini adalah waktu yang terakhir
Yohanes mengingatkan komunitasnya untuk bersiap sedia dan memiliki keputusan yang jelas dalam menghadapi waktu-waktu kehidupan mereka. Ia berbicara tentang waktu yang terakhir! Waktu yang terakhir bukan dalam artian kronologis tetapi teologis. Artinya tidak menunjukkan lamanya waktu tetapi kualitas waktu: saat kedatangan Tuhan Yesus adalah saat yang urgentdan tak dapat ditawar-tawar. Waktu terakhir adalah waktu penggenapan rencana keselamatan dimana Allah rela menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus dan tinggal bersama manusia (Yoh 1:14). Waktu terakhir juga merupakan waktu dimana Gereja berjuang melawan antikristus untuk mempertahankan iman dan identitasnya di dunia.
Bagaimana dengan waktu kehidupan manusia saat ini? Ada seorang bijak pernah berkata bahwa ada dua hari dalam hidup ini yang tidak perlu dikhawatirkan: Pertama, hari kemarin: kita tidak dapat mengubah apapun yang telah terjadi. Semua perkataan baik atau tidak baik sudah berlalu. Kesalahan, kekeliruan tidak dapat dihapus dalam ingatan kita. Karena hari kemarin telah berlalu maka lepaskanlah. Kedua, hari esok. Hingga mentari esok hari terbit, kita tak tahu apa yang akan terjadi. Kita tak bisa melakukan sesuatu untuk esok hari. Kita mungkin saja sedih atau ceria. Pokoknya kita belum tahu, jadi bolehlah kita bersiap menghadapinya atau membiarkan saja. Kini yang tersisa adalah hari ini. Pintu masa lalu tertutup, pintu masa depan belum tiba. Maka pusatkanlah diri anda untuk hari ini. Andaikan ini adalah waktu terakhirmu maka maafkanlah hari kemarin dan lepaskanlah ketakutan akan hari esok.
Hiduplah hari ini karena masa lalu adalah sejarah dan pengalaman sedangkan masa depan masih merupakan permainan pikiran yang rumit. Hiduplah apa adanya karena hari ini adalahwaktu yang paling menentukan buat kita. Hiduplah sebagai orang-orang yang telah diurapi oleh Yang Kudus karena tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. Selamat tinggal tahun 2011, selamat datang tahun 2012.Te Deum laudamus, te Dominum confitemur. Terima kasih Tuhan!
PJSDB