1Yoh 3:7-10; Mzm 98: 1.7-9; Yoh 1:35-42
Kami telah menemukan Mesias
Kisah panggilan murid perdana menurut Penginjil Yohanes. Yohanes Pembaptis bersama dua muridnya berdiri di pinggir jalan. Ketika melihat Yesus, Pembaptis berkata kepada kedua muridnya: “Lihatlah Anak domba Allah!” Kedua muridnya yaitu Yohanes dan Andreas menerima kesaksian itu dan memulai perjalanan rohani bersama Yesus. Ciri-ciri perjalanan rohani sebagai murid adalah: Mengikuti, mencari, datang, melihat, tinggal bersama dan bersaksi. Jadi berawal dari mendengar kesaksian akhirnya mereka juga bersaksi tentang Yesus. Proses pemuridan pun berawal dari kemampuan pribadi itu mendengar kesaksian hidup hingga pada gilirannya ia juga bersaksi tentang pengalaman imannya tentang Kristus.
Yohanes Pembaptis memiliki peran penting dalam proses pemuridan yakni membawa para muridnya kepada Mesias (Yoh 1:35-37). Yohanes dan Andreas yang mendengar kesaksian Pembaptis bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah.Mereka berusaha untuk mengikuti, mencari, datang, melihat, tinggal bersama dan memberi kesaksian. Andreas bersaksi tentang Mesias kepada saudaranya Simon dengan berkata: “Kami telah menemukan Mesias”. Simon pun mau mengalami kehidupan Yesus. Namanya diubah menjadi Kefas dan turut bersaksi.
Hidup akan lebih berarti kalau orang merasa sebagai bagian dari sesama. Kita tidak pernah bertumbuh sendiri. Kita membutuhkan sesama di dalam hidup. Para murid Yohanes Pembaptis memiliki ikatan emosional dengannya. Para Murid dan Rasul juga memiliki ikatan bathin dengan Yesus. Rasa menjadi bagian dari sesama sangatlah penting dalam membangun persekutuan. Bagaimana mewujudkannya? Pribadi itu harus menjadi bagian dari Allah. Artinya panggilan kekudusan perlu dihayati, percaya bahwa ia lahir dari Allah sehingga mampu mengasihi dan tidak berbuat dosa lagi. Dengan demikian kesaksian kita adalah: “Kami telah menemukan Mesias!”
PJSDB