St. Mathias, Rasul
Tuhan sudah menyerahkan kunci Kerajaan Surga kepadanya maka ia bertugas untuk menguatkan para saudara. Para rasul adalah dasar bagi Gereja karena kesaksian iman mereka akan Yesus Kristus. Mereka juga menjadi gembala bagi umat Allah yang dipercayakan Tuhan kepada mereka. Petrus juga menyadari bahwa tugasnya di dalam gereja perdana adalah melengkapi angka duabelas sebagai saksi akan kebangkitan Yesus Kristus. Mereka juga tetap menjadi tanda yang nyata sebuah Israel baru yang sebelumnya merupakan duabelas suku Israel. Sekarang keduabelas rasul itu diutus untuk menjadi rasul bagi semua orang. Mathias adalah simbol orang-orang yang dibaptis karena dengan sakramen pembaptisan, pribadi itu ditambahkan pada hidup para rasul untuk mewartakan Kristus yang bangkit.
Dalam mewartakan Kristus yang bangkit, para murid harus tetap berpegang teguh pada ajaran cinta kasih yang berasal dari Tuhan. Dalam amanat perpisahanNya, Yesus berkata: “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian juga Aku telah mengasihi kamu, tinggallah di dalam kasihKu itu.” Yesus menekankan pentingnya cinta kasih persaudaraan. Bapa sangat mengasihi Putra sehingga Bapa dan Putra adalah satu (Yoh 10:30) dan memberikan kepadaNya segala kuasa (Yoh 3:35; 5:20; 17:24). Dengan kasih yang sama yang diterima dari Bapa, Yesus memberinya kepada setiap pribadi yang percaya kepadaNya. Cinta kasihNya sampai tuntas (Yoh 13:1). Penginjil Yohanes menggambarkan amanat kasih Yesus ini dalam bab 13-17, kasih Allah gratis. Cinta kasih itu bersumber dari Bapa tercurah kepada para murid melalui Yesus PutraNya.
murid menerima Yesus yang mewahyukan diriNya kepada mereka, menyucikan diri dari dosa-dosa dan berpartisipasi dalam persekutuan dengan Bapa sebagai sumber kedamaian dan sukacita abadi. Hal yang mendorong para murid untuk bersukacita selalu berhubungan dengan kehadiran Yesus dan karyaNya. Yesus adalah penampakan kasih Allah Bapa di dunia (Yoh 3:29; 4:36; 8:56; 11:15; 14:28). Yesus kemudian mempertegas amanatNya tentang kasih: “Hendaklah kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu”. Cinta kasih antara Yesus sang Putra dengan Bapa bukan hanya sekedar sebagai model tetapi lebih dari itu menjadi dasar bagi para rasul untuk saling mengasihi dan menyatu satu sama lain. Semua menjadi sahabat yang saling mengasihi.
Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita akan tugas dan panggilan sebagai orang yang dibaptis. Kita semua dipanggil dan dipilih oleh Tuhan untuk menjadi pekerja yang memberi kesaksian akan kasih Tuhan yang tiada batasnya bagi manusia.Dengan demikian Tuhan mengajak kita untuk tinggal di dalam kasihNya dan dengan demikian kita juga saling mengasih sebagai saudara. Apakah anda mampu mengasihi saudaramu?