Meskipun ia seorang Yunani tetapi sebagai imam Ireneus bekerja di Lyon. Di kemudian hari, ia diangkat menjadi uskup Lyon menggantikan Potinus. Ia menggembalakan umatnya dengan penuh perhatian dan cinta. Ia berusaha membela ajaran iman yang benar. Ia juga memperjuangkan kesatuan Gereja dan menegakkan kewibawaan Pausdi Roma. Namanya Ireneus, yang berarti pencinta damai, menjadi kenyataan di dalam seluruh hidupnya. Dalam perselisihan antara Gereja Latin dan Yunani tentang tanggal hari raya Paska, ia menjadi juru bicara Sri Paus. Ia meninggal pada tahun 202 selaku seorang martir Kristus.
Tuhan tetap membangkitkan iman Abraham dengan mengatakan: “Tentang istrimu Sarai, jangan kau sebut lagi Sarai, tetapi Sara. Aku akan memberkatinya dan kepadanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku memberkatinya, sehingga ia akan menjadi ibu bangsa-bangsa, raja pelbagai bangsa akan lahir dari padanya”. Reaksi dari Abraham adalah ia tertawa dan dalam hatinya ia meragukan perkataan Tuhan sebab usianya dan Sara sudah lanjut. Lagi pula ia sudah memiliki Ismael dari Hagar. Namun Tuhan tetap mengatakan kepada Abraham bahwa Ia akan menganugerahkan anak dari kandungan Sara. Anak itu akan di namai Ishak. Ishak berarti “dia tertawa” yang menggambarkan Abraham tertawa ketika mendengar janji Tuhan akan kelahiran Ishak di usia senja dia dan Sara. Tuhan berjanji untuk mengadakan perjanjian dengan Ishak dan keturunannya. Tuhan juga memiliki kehendak yang luhur untuk Ismael. Ismael akan diberkati sebagai bangsa yang besar, dengan dua belas raja dari keturunannya. Namun Perjanjian tetap diikat oleh Tuhan Allah dan Ishak.
Membaca kisah Abraham dan Sara di dalam Kitab Kejadian ini, kita melihat semua rencana dan relasi yang begitu akrab antara Tuhan dan manusia. Abraham dan Sara mengharapkan keturunan. Mereka kelihatan sudah putus asa dan kehilangan kepercayaan kepada Tuhan. Ketika mendengar bahwa Sara akan melahirkan seorang anak laki-laki, Abraham tertawa seakan tidak percaya pada rencana dan kehendak Tuhan. Di pihak Tuhan, Ia tetap meyakinkan Abraham bahwa dari kandungan Sara akan lahir seorang anak laki-laki dan Ia akan mengikat Perjanjian dengannya. Untuk itu Tuhan membimbing Abraham untuk bertumbuh dalam iman. Rencana dan kehendak Tuhan memang melampaui pikiran manusiawi Abraham tetapi sungguh terlaksana di dalam hidup Abraham dan Sara dengan kelahiran Ishak.
Rencana dan kehendak Tuhan juga indah bagi orang yang berharap padaNya. Di dalam bacaan Injil kita mendengar kisah penyembuhan seorang yang sakit kusta. Ia berinisiatif datang kepada Yesus dan memohon: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku”. Yesus dan para murid baru turun dari bukit dan para murid masih mengingat Sabda Bahagia yang diucapkan Yesus. Yesus mengajarkan bahwa orang yang miskin termasuk orang sakit juga berbahagia karena bagi merekalah Kerajaan Allah. Itu sebabnya, tanpa banyak komentar Yesus mengulurukan tanganNya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir”. Orang kusta itu pun menjadi sembuh.
Sabda Tuhan pada hari ini sangat menguatkan kita. Tuhan memiliki rencana dan kehendak yang luhur bagi manusia. Rencana dan kehendakNya melampaui pikiran manusia seperti yang dialami Abraham. Tuhan tetap sabar dengan Abraham. Ia membimbing Abraham sehingga perlahan-lahan Abraham mengerti dan menerima rencana dan kehendakNya. Tuhan juga mendengar dan peduli dengan kehidupan manusia yang sakit dan menderita. Maka orang sakit dijamah dan disembuhkan. Dari pihak manusia, Tuhan menuntut iman dan keterbukaan pada semua rencana dan kasihNya. Apakah ketika mengalami pergumulan hidup, kita masih berharap pada Tuhan atau justru kita semakin jauh dari padaNya? Selidikilah batinmu di hadirat Tuhan! Orang yang bertakwa kepada Tuhan pasti akan diberkatiNya.

