Hanya orang beriman yang dapat menerima kenyataan meskipun hanya sebatas issue atau gossip atau sungguh-sungguh nyata ada perilaku tidak setia di dalam perkawinan. Banyak keluarga hancur karena percaya pada issue atau gossip. Tentu pengalaman-pengalaman seperti ini tidak masuk dalam rencana Tuhan. Ini adalah tanda bahwa manusia masih memiliki sikap egois sehingga tidak setia terhadap ikrar yang dijanjikan. Tuhan tidak pernah ingkar janji, hanya manusia yang berkali-kali mengingkari janjinya.
Bacaan pertama hari ini dari Kitab Ezra. Selama beberapa hari ini kita mendapat informasi bahwa para raja Persia yang tidak mengenal dan mengimani Allah Israel seperti Koresh, Darius dan Artahsastra memerintahkan serta mendukung dengan upeti untuk kelancaran pembangunan Bait Allah. Bait Allah juga sudah selesai dan dikuduskan oleh para imam dan Lewi. Kini Bait Allah menjadi shekina atau tempat Allah bersemayam. Semua orang datang dan merayakan Paskah di rumah Tuhan. Sambil memandang Bait Allah, Ezra menyadari kehadiran Allah di tengah-tengah mereka padahal mereka adalah orang berdosa. Bahkan ketika ia menyadari dosa-dosa Israel maka ia mengoyakkan pakaian dan jubah, dan duduk tertegun. Ia berlutut dengan jubahnya yang koyak dengan tangan terangkat ia berdoa supaya Tuhan jangan menjauhi mereka karena dosa dan salah yang mereka lakukan. Ezra adalah figure seorang pemimpin yang ideal. Ia tidak mempersalahkan manusia di hadirat Tuhan tetapi ia memohon supaya semua dosa mereka diampuni. Ia juga menyadari penyertaan Allah ditengah-tengah umat Israel.
Tuhan Yesus di dalam bacaan Injil hari ini mengajak kita semua untuk merenung tentang tugas perutusan yang diberikanNya kepada kita. Yesus memanggil para muridNya dan memberi kepada mereka tenaga dan kekuatan untuk mengusir setan-setan dan menyembuhkan penyakit-penyakit. Tenaga dan kekuasaan itu bermanfaat untuk menghadirkan Kerajaan Allah. Untuk dapat menjadi pewarta yang baik maka mereka harus hidup sederhana dengan tidak membawa apa-apa dalam perjalanan. Tongkat, bekal, roti atau uang tidak diperbolehkan. Orang dapat memberi diri untuk melayani Tuhan maka pemberian diri itu sifatnya tidak setengah-setangah. Melayani Tuhan dengan sukacita dan total. Orang juga menunjukkan kesetiaan yang besar dalam tugas sebagai misionaris Kristus.

