Hari Selasa, Pekan Biasa XXIX
Rm 5: 12.15b.17-19.20b-21
Selama beberapa hari terakhir, St. Paulus mengingatkan jemaat di Roma dan kita semua tentang iman. Ia mengambil Abraham sebagai model bagi kaum beriman. Abraham memang memiliki perjuangan tersendiri di hadirat Tuhan, tetapi Tuhan memberi berkat dan semua janjiNya sungguh-sungguh terpenuhi. Sesungguhnya Tuhan tidak pernah ingkar janji. Paulus juga berusaha untuk mengarahkan para jemaat di Roma kepada Kristus bukan kepada dirinya. Nama Yesus Kristus Penebus dunia semain dikenal oleh banyak orang dan mereka menjadi percaya kepadaNya. Pada hari ini Paulus coba mengarahkan kita kepada Kristus melalui figur Adam sebagai manusia lama yang berdosa dengan Yesus sebagai Adam baru yang menyelamatkan. Dengan kata lain, Paulus mau mengarahkan kita untuk mengerti tentang dosa dan rahmat. Dosa mendatangkan kematian atau maut dan rahmat atau kasih karunia mendatangkan hidup.
St. Paulus menulis: “Saudara-saudara, dosa telah masuk ke dunia lantaran satu orang dan karena dosa itu maka ada maut. Maut menjalar kepada semua orang karena semua orang berbuat dosa.” Realitas dosa memang dialami oleh semua orang. Ini adalah dosa asal yang dibuat oleh manusia pertama yakni Adam dan Hawa. Oleh karena itu Paulus mengatakan karena dosa satu orang maka semua orang mengalami maut tetapi kasih karunia dan anugerah Allah jauh lebih besar lagi karena satu orang diberi kuasa atas semua orang yakni Yesus Kristus. Satu orang berbuat dosa membuat semua orang berdosa tetapi satu orang yang membuat kebenaran sehingga semua orang memperoleh pembenaran untuk hidup. Karena satu orang tidak taat sehingga semua orang menjadi berdosa, karena ketaatan satu orang maka semua orang menjadi orang benar. Pada akhirnya Paulus mengatakan: “Dimana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia berlimpah. Jadi, sebagaimana dosa berkuasa dalam alam maut demikian pulalah kasih karunia akan berkuasa karena Tuhan kita Yesus Kristus membenarkan kita untuk hidup kekal” (Rm 5:21).
Perikop hari ini memang menarik perhatian kita semua. Paulus membandingkan hidup manusia lama yang diwakili oleh Adam karena ia berdosa, ia tidak taat kepada Tuhan dan Yesus Kristus sebagai Adam baru yang menghancurkan dosa. Yesus Kristus mengalahkan dosa dan maut dengan taat sampai mati di kayu salib. Dengan wafat dan kebangkitanNya Ia membawa harapan bagi manusia untuk bertobat, membaharui diri sehingga lebih layak kepada Kristus. Dosa boleh bertambah banyak tetapi kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus jauh lebih besar dan berlimpah. Di samping itu kita juga dibenarkan karena rahmat berlimpah yang dikaruniakan Allah kepada kita. Kristus Putera Allah telah wafat dan bangkit untuk kita semua. Kristus memberi hidup baru kepada orang yang terbuka kepadaNya. Ia telah taat sampai wafat di kayu salib karena dosa-dosa kita semua.
Di dalam bacaan Injil, Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk selalu berjaga-jaga. Yesus berkata: “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaknya kalian seperti orang yang menantikan tuannya pulang dari pesta nikah”. Orang selalu mengatakan bahwa hidup kita itu ada di tangan Tuhan. Oleh karena itu masing-masing orang harus selalu siap untuk menghadapi masa depannya. Orang harus selalu siap untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus dalam kemuliaanNya. Semangat para hamba dalam Injil yang selalu siap patut kita ikuti. Para hamba itu akan disapa bahagia kalau tuannya menemukannya sedang bersiap siaga menyambutnya.
Dalam kaitan dengan dosa dan rahmat, perkataan Yesus ini juga aktual dengan kehidupan kita. Karena dosa, kita menjadi hamba dosa dan menjauhkan diri dari Tuhan. Tetapi karena Yesus Kristus kita semua memperoleh hidup baru. Oleh karena itu sikap sebagai hamba yang baik patut kita miliki dalam menyambut kedatangan Yesus sang Adam baru. Mari kita membangun semangat pertobatan di dalam hidup kita setiap hari.
Doa: Tuhan, kami ini orang berdosa tetapi kami percaya kepada penebusan berlimpah yang mau Engkau berikan kepada kami. Bantulah kami untuk bertobat dan kembali kepadaMu. Amen