Mengeluh dalam hati
Saudara-saudari, Food For Thought hari ini berjudul “Mengeluh dalam hati”. Sebagai sumber inspirasi saya ambil dari Bacaan Injil Mrk 8: 12 di mana Tuhan Yesus mengeluh di dalam hatiNya karena orang-orang Farisi datang untuk mencobaiNya dengan meminta sebuah tanda.
Orang-orang Yahudi yakin bahwa kedatangan Mesias akan ditandai dengan kuasa yang dashyat. Orang-orang Farisi berharap agar Yesus dapat memprediksi hal-hal yang akan terjadi di masa depan bukan menyangkut diriNya sebagai Utusan Allah. Harapan mereka adalah Yesus dapat mengatakan dengan tepat apa yang sedang mereka pikirkan dan sesuai dengan kriteria kebenaran dalam pikiran mereka itu.
Yesus mengeluh dalam hati karena ia sudah melakukan segalaNya. Setan dann roha jahat diusirNya, orang kusta di sembuhkan, orang lumpuh bisa berjalan, orang yang sakit pendarahan, yang tuli bisa mendengar dan yang mati dapat dibangkitkan. Yesus sudah menenangkan laut yang bergelora karena angin sakal, memperbanyak roti dan ikan sebagai santapan bagi 4000 orang. Semua tanda heran ini belumlah menjadi tanda nyata bagi orang Farisi sehingga mereka minta lagi tanda lain. Hal-hal ini membuat Yesus mengeluh di dalam hati. Para muridNya juga kesulitan untuk menangkap pengajaranNya. Ia berkata: “Apakah kalian juga belum melihat dan mengerti? Apakah pikiranmu benar-benar buta? Apakah anda memiliki mata tetapi tidak bisa melihat? Anda memiliki telinga tetapi tida mendengar? (Mrk 8:17-18). Apakah anda juga tidak mengerti? (Mrk 8:21).
Banyak di antara kita juga menjadi orang Farisi modern yang meminta tanda sehingga membuat Yesus berkali-kali mengeluh di dalam hati. Banyak kali kita menuntut tanda bukti dari pasangan atau orang tua, para pekerja. Kita telah menyakiti hati banyak orang!
PJSDB