Ratu Ester saja berdoa…
Food For Thought hari ini berjudul Ratu Ester saja berdoa. Ratu Ester (אֶסְתֵּר), lahir dengan nama Hadasa, anak Abihail, seorang Yahudi yang tinggal di Persia. Ia menjadi tokoh utama dalam Kitab Ester, bagian dari Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Ia dipilih menjadi ratu oleh raja Ahasyweros dari Kerajaan Persia. Kisah hidupnya penuh kesalehan menjadi dasar bagi perayaan Purim yang diperingati sampai sekarang dalam agama Yahudi dan inspiratif bagi puasa dan pantang kristiani.
Esther mengalami banyak kesulitan, bahaya maut menyerang dia. Ia berani menanggalkan pakaian kemuliaan sebagai ratu dan mengenakan pakaian perkabungan. Ia menaburi kepalanya dengan abu dan kotoran, puasa yang keras dilakukannya di hadirat Tuhan. Dengan rendah hati ia berdoa: “Tuhanku, Raja kami, Engkaulah yang tunggal, dan tolonglah aku yang seorang diri ini, yang padanya tidak ada yang menolong selain dari Engkau, sebab bahaya maut mendekatiku…Tolonglah aku yang seorang diri ini”. Doanya agak panjang tetapi isinya adalah kepasrahan kepada Tuhan. Tuhan saja satu-satunya yang melakukan segakanya di dalam hidup kita.
Masa prapaskah merupakan masa kita bergumul dengan diri untuk menjadi layak di hadirat Tuhan. Masing-masing kita memiliki “padang gurun” dan kita harus berjuang dengan bantuan Tuhan bukan dengan diri kita sendiri. Tetapi kenyataan, kita lebih mengandalkan diri dari pada Tuhan. Kita putus asa karena segala problem di hadapan kita dan lupa bahwa Tuhan akan membuka jalan untuk menyelesaikannya. Berdoalah dan percayakanlah dirimu kepada Tuhan.
PJSDB