Hari Selasa, Pekan Biasa XIII Am 3:1-8; 4:11-12 Mzm 5: 5-6.7.8 Mat 8:23-27
Mengapa kamu begitu takut?
Apakah anda juga merasa takut? Ini pertanyaan dari seorang anak kepada temannya. Temannya mengatakan bahwa ia tidak merasa takut terhadap sesuatu apa pun. Tetapi pada malam harinya ia takut keluar dari rumah karena malam yang gelap. Temannya mengoloknya karena sebelumnya ia mengaku tidak takut ternyata ia juga takut suasana gelap. Ada juga seorang sahabat yang memiliki phobia ular. Pada suatu ketika ia membersihkan taman bunga, sambil mencabut rumput, tanpa sadar ia memegang seekor ular hijau kecil yang melilit pada rumput sehingga tangannya dipatok ular. Ia diantar ke Rumah Sakit dan dokter menyarankannya untuk opname di rumah sakit itu. Oleh karena ketakutan yang luar biasa sehingga menimbulkan tekanan darahnya naik dan kepanikan yang berlebihan. Sejak saat itu setiap kali melihat tali ia pasti berteriak atau menghindar. Pada suatu kesempatan ia melihat seekor kodok di taman, bayangannya langsung ke ular kobra dengan leher dan kepalanya yang ceper. Ia berteriak histeris karena menyangka bahwa ular kobra akan mematoknya, ternyata yang ada adalah seekor kodok. Orang yang takut sesuatu akan lupa segalanya.
Pada hari ini kita mendengar kisah Injil tentang para murid Yesus yang sedang berlayar bersama Yesus dalam satu perahu yang sama di Danau Galilea. Ia lebih dahulu naik ke dalam perahu dan memilih untuk tidur dengan tenang karena kelelahan. Namun secara mengejutkan datanglah angin rebut menerpa mereka, gelombang besar juga melanda perahu itu sehingga mereka hampir tenggelam. Dalam keadaan takut dan panik, mereka membangunkanNya dan berseru: “Tuhan, tolonglah! Kita binasa!” (Mat 8:25). Perkataan para murid ini menunjukkan bahwa mereka belum mengenal siapakah sebenarnya Yesus itu. Padahal mereka mendengar pengajaranNya, melihat tanda-tanda yang dikerjakanNya. Itulah sebabnya Yesus menjawab: “Mengapa kamu begitu takut, hai orang-orang yang kecil iman!” (Mat 8: 26). Ia berdiri dan menunjukkan kuasaNya dengan menghardik angin dan danau sehingga menjadi tenanglah. Semua orang merasa heran dan berkata: “Siapakah orang ini sehingga angin dan laut pun tunduk kepadaNya.” (Mat 8:27).
Angin ribut dan gelombang yang besar secara nyata bisa terjadi di danau Galilea. Danau Galilea itu letaknya sekitar 315 meter di bawah permukaan laut tengah maka angin yang berasal dari dataran tinggi Golan, daerah sekitar Khorasim dan Magdala bisa mengarah ke danau kapan saja sehingga menimbulkan gelombang yang besar di danau itu. Pada saat yang sama Yesus sedang kelelahan dan tidur dengan nyaman. Andaikan saja mereka mengenal siapakah Yesus maka mereka tenang, ternyata mereka belum mengenalNya sehingga menjadi panik. Kita pun kadang-kadang menghadapi persoalan hidup dan yang terjadi adalah kita tinggal dalam ketakutan, kepanikan yang berkepanjangan. Andaikan kita mengimani Yesus dan percaya bahwa Dialah Emanuel, Allah beserta kita maka tidak ada ketakutan apa pun.
Kisah ini memang menarik perhatian kita. Perahu adalah sebuah simbol penting bagi Gereja. Orang selalu mengatakan bahwa Gereja itu bagai bahtera. Di tengah dunia gereja selalu mendapat tantangan, ada saja kuasa-kuasa yang mengancam persekutuannya. Dengan mengikuti Yesus, Gereja akan mengatasi segala ketakutan dan aneka ancaman dari luar dan dalam Gereja. Dalam kisah Injil ini, Yesuslah yang pertama naik ke dalam perahu. Dialah pemilik perahu, pemilik Gereja. Para murid mengikutiNya naik ke dalam perahu (ekolouthesan). Artinya bahwa kita mengikuti Yesus yang selalu dan selamanya hadir di dalam Gereja. Oleh karena itu iman kepadaNya merupakan hal yang mutlak.
Tuhan Yesus menegur para muridNya dengan mengucapkan kata: oligopistoi, artinya orang yang imannya kecil. Mereka memang punya potensi untuk percaya tetapi iman dan kepercayaan mereka itu masih kecil, masih lemah. Kita pun dikaruniai Tuhan meterai iman tetapi banyak kali kita belum sepenuhnya percaya kepada Tuhan. Iman kita masih lemah. Oleh karena itu mudah sekali kita juga melawan Tuhan dan tidak melakukan perintah-perintahNya. Sabda Tuhan pada hari ini membantu kita untuk memiliki iman yang teguh supaya layak di hadirat Tuhan. Kita juga tidak hidup dalam ketakutan karena Tuhan selalu menyertai kita. Apakah anda juga masih takut?
Doa: Tuhan bantulah kami untuk mengatasi ketakutan yang menghalangi kami untuk berjumpa denganMu. Amen
PJSDB