Indahnya Hidup Bersama
Saya pernah diundang untuk menghadiri pemberkatan sebuah rumah biara para suster. Komunitas biara itu boleh dibilang internasional. Ada tujuh suster dari tujuh negara yang berbeda. Sejauh ini kelihatan dari luar semuanya baik-baik, aman satu sama lain. Orang-orang yang datang ke komunitas itu juga merasakan kenyamanan. Dalam perayaan pemberkatan itu, saya melihat sebuah spanduk besar dengan tulisan: “Betapa indahnya hidup bersamaan”. Semua orang memandang spanduk itu dan menerjemahkannya di dalam hati masing-masing. Romo yang memimpin perayaan itu menasihati para suster untuk menjadikan komunitas mereka indah di mata Tuhan dan sesama.
Komunitas gereja perdana menampakkan sebuah keindahan luar biasa. Mereka memang berbeda-beda tetapi membentuk sebuah persekutuan baru dengan semangat “Cor unum et anima una” artinya sehati dan sejiwa. Apa ciri khas dari komunitas semacam ini? Mereka adalah orang-orang percaya, tidak merasa memiliki barang-barang secara pribadi tetapi mereka saling berbagi dan memiliki secara bersama. Di samping kebersamaan dalam berbagi, para rasul sendiri tidak berhenti memberi kesaksian tentang kebangkitan Kristus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia. Ini berarti Roh Kudus tetap bekerja di dalam komunitas ini. Dampak dari semangat berbagi adalah tidak seorang pun di antara mereka merasa berkekurangan. Ada di antara mereka menjual harta milik dan hasilnya dipakai secara bersama-sama dalam komunitas.
Komunitas Gereja perdana meletakkan dasar yang kuat bagi kita untuk saling berbagi satu sama lain. Ini menjadi sebuah warisan Gereja yang tidak bisa hilang. Setiap umat kristiani saling berbagi melalui kolekte mingguan. Kolekte itu berasal dari umat dan dipakai untuk keperluan Gereja, terutama kaum miskin. Gereja mengabdi kepada kaum papa dan miskin. Tuhan Yesus sudah melakukannya maka ini menjadi tugas kita sebagai utusan.
P.John, SDB