Tugas mengumpulkan!
Pada tahun 1989, untuk pertama kali saya masuk dalam kongregasi Salesian Don Bosco. Komunitas pertama yang saya tempati adalah Kolese Salesian Don Bosco, Fatumaca, Distrik Baucau, Timor Leste. Kolese ini memiliki sekolah-sekolah: SD, SMP, SMA Seminari, STMK dan novisiat untuk kongregasi kami. Para penghuni asrama adalah para siswa SMP, SMA, STM dan para novis. Satu hal yang menarik di asrama adalah, setelah makan bersama, para siswa mengumpulkan sisa-sisa makanan, diletakkan pada tempat yang tepat untuk bisa dimakan lagi. Saya ingat pastor rektor komunitas selalu mengingatkan para siswa: “Makanan dikumpulkan baik-baik dan simpanlah pada tempatnya. Banyak orang miskin yang tidak makan seperti kalian pada hari ini.” Kata-kata sederhana ini selalu saya ingat sampai saat ini. Bagi saya ini bukanlah pengalaman yang baru karena di rumah sendiri pun orang tuaku selalu mengingatkanku supaya jangan main-main dengan makanan karena banyak orang masih kelaparan.
Tuhan Yesus setelah memberi makan lima ribu orang laki-laki, tidak termasuk anak-anak dan wanita, mengingatkan para muridNya untuk mengumpulkan sisa-sisanya. Setelah semua orang kenyang, ia berkata: “Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.” Maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. (Yoh 6:12-13). Tugas para murid adalah mengumpulkan potongan-potongan yang lebih supaya jangan terbuang. Roti dan ikan itu adalah buah pekerjaan Tuhan. Itu adalah rejeki sehingga jangan dibuang begitu saja, haruslah dikumpulkan.
Banyak kali orang tua lupa mendidik anak-anaknya untuk menghargai makanan. Memang doa makan itu selalu indah, tetapi menghargai makanan itu sulit. Karena orang tuanya belum menyampaikan nilai pengorbanan, terutama bagaimana bisa ada dan menjadi makanan yang siap disantap. Proses produksi yang panjang, butuh energi, waktu dan biaya yang besar. Didiklah generasi saat ini untuk mencintai makanan dan minuman, saling berbagi dalam makan bersama.
P.John SDB