Kesetiaan Bunda Maria Kepada Allah
Pada pagi hari ini saya mendapat sebuah pesan dari seorang sahabat, bunyinya: “Darkness cannot drive out darkness: only light can do that. Hate cannot drive out hate: only love can do that.” (Kegelapan tidak dapat mengusir kegelapan: hanya terang yang bisa melakukannya. Benci tidak dapat mengusir benci: hanya cinta yang dapat melakukannya). Kutipan ini kiranya merupakan curahan hati Marthin Luther King Jr, dalam buku “A Testament of Hope: The Essential Writings and Speeches.” Bagi saya kata-kata Luther ini mengandaikan sebuah kesetiaan yang luar biasa dalam sebuah relasi.
Permenungan kita tentang Bunda Maria pada hari kedua adalah tentang kesetiaan kepada Allah. Dari pihak Allah, Ia telah menunjukkan kesetiaan-Nya kepada manusia dengan kehendak-Nya untuk menyelamatkan manusia. Ia mengutus malaikat Gabriel kepada Maria dan memintanya untuk menjadi ibu Yesus. Peristiwa inkarnasi adalah bukti kesetiaan Allah bagi manusia. Kesediaan Maria untuk menjadi ibu Yesus adalah tanda kesetiaan dari pihak manusia kepada Tuhan. Bunda Maria terus menerus berusaha untuk setia kepada Tuhan sampai tuntas.
Apa yang dilakukan oleh Maria?
Pertama, Bunda Maria setia kepada Allah Bapa. Maria mengakui dirinya sebagai hamba yang setia melakukan perkataan-Nya.
Kedua, Bunda Maria setia kepada Yesus, Puteranya. Ia setia memelihara, membimbing dan mengantar Yesus Puteranya sampai tuntas. Kita mengingat bahwa Bunda Maria hadir dalam seluruh bagian hidup Yesus.
Ketiga, Bunda Maria setia kepada Roh Kudus mempelainya. Kita tahu bahwa sejak awal awal peristiwa inkarnasi ia bersama Roh Kudus, hingga hari raya pentekosta juga bersama Roh Kudus. Bunda Maria tetap hadir bersama mempelainya untuk menyemangati Gereja.
Keempat, Bunda Maria setia kepada Yusuf. Yusuf adalah pria yang setia dan tulus. Maria setia kepadanya sampai tuntas.
Bunda Maria adalah seorang wanita yang setia kepada Tuhan dan kepada pasangannya. Bagamana dengan kita? Apakah anda juga setia kepada Tuhan dan pasanganmu?
PJSDB