Tuhan Allah mengenal hati manusia
Saya menerima sebuah kutipan ayat Alkitab: “Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.” (Yer 17:10). Saya hening sejenak dan membacanya lagi karena meskipun mengenal tulisan nabi Yeremia tetapi kutipan ayat ini memiliki kekuatan tersendiri bagiku. Ayat ini selalu menemaniku ketika memeriksa bathin hari lepas hari dan saya selalu percaya pada kebenaran Sabda ini. Tuhan senantiasa menyelidiki hatiku, menguji bathinku dan memberi balasan setimpal dengan perbuatanku.
Saya juga mengingat Daud. Ia pernah berdoa dengan rendah hati di hadirat Tuhan: “Ujilah aku, ya Tuhan, dan cobalah aku; seldikilah batinku dan hatiku. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu dan aku hidup dalam kebenaran-Mu” (Mzm 26:2-3). Daud mengenal dirinya sebagai orang yang penuh kelemahan di hadirat Tuhan. Ia berdoa supaya bisa dibenarkan oleh Tuhan.
St. Lukas dalam Kisah Para Rasul menceritakan gejolak yang sedang terjadi dalam Gereja purba. Hanya karena masalah sunat dan tidak bersunat bisa menimbulkan gejolak besar di seluruh gereja perdana mulai dari Antiokhia sampai di Yerusalem. Konsili pertama di Yerusalem pun dibuat untuk mencari solusi yang tepat. Dua figur yang pikirannya sangat menyatukan Gereja adalah Petrus (Kis 15: 7-11) dan Yakobus (Kis 15:13-21).
Petrus sebagai kepala Gereja universal mengatakan bahwa ia dipilih Tuhan supaya memberitakan Injil kepada semua bangsa. Dengan tegas ia mengatakan: “Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita, dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.” (Kis 15:8-9). Tuhan juga mengenal hatimu.
P.John, SDB