Saudara kandung bisa menjadi musuh
Ada seorang sahabat yang sedang bergumul dengan hidupnya. Ia merasa bahwa para saudara kandungnya (sedarah) sedang menjadikan dia seolah-olah sebagai sapi perah. Semuanya meminta bantuan dengan nada memaksa kepadanya, padahal ia sendiri sudah berkeluarga dan memiliki tanggungan yaitu keluarganya. Ia dianggap pelit, tidak ingat keluarga dan aneka litani yang mendiskreditkannya. Ia mengatakan bahwa hanya kepada Tuhan Yesuslah ia serahkan segala kekuatiran dan suka dukanya.
Saya mengingat pengalaman sahabat ini dengan pengalaman Musa. Musa memiliki dua kakak kandung yaitu Harun dan Miryam. Harun bertugas sebagai imam untuk memimpin ibadah di dalam kemah, sedangkan Miryam adalah worship leader dan penari di kemah suci. Kedua kakak beradik ini berpikir bahwa siang dan malam mereka melayani Tuhan dan Tuhan juga bisa menjadikan mereka sebagai nabi tidak hanya Musa. Apalagi mereka mempertentangkan wanita baru dari Kush yang menjadi bagian hidup Musa. Lihatlah bahwa menjadi kakak beradik saja masih ada rasa benci, iri, berprasangka buruk dan lain sebagainya.
Tuhan mendidik Harun dan Miryam dengan mengatakan bahwa Musa adalah sahabat-Nya dan orang yang paling lembut di dunia ini. Musa memiliki kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan dengan mereka berdua. Dia sudah ditarik dari air dan dipakai Tuhan untuk menyelamatkan saudara-saudaranya. Miryam mendapat sakit penyakit mirip kusta, namun Musa mendoakan kesembuhannya.
Mari kita belajar untuk selalu mengasihi dan berbuat baik sebagai saudara. Kita tidak memilih saudara kandung untuk menjadi saudara. Dia atau mereka adalah pemberian Tuhan untuk kita kasihi. Bagaimana relasi anda dan saudara-saudara kandungmu?
PJSDB