Food For Thought: Untuk itulah Aku diutus!

Untuk itulah Aku diutus!

P. John SDBSaya pernah merasa kecewa ketika mengunjungi sebuah stasi misionaris. Ketika itu saya menempuh perjalanan sekita 50-an km dari komunitas untuk merayakan Ekaristi. Ternyata mereka yang mengikuti perayaan Ekaristi hanya sekitar 20 0rang anak-anak dan tiga orang dewasa. Mereka yang menerima komuni kudus hanya tiga orang dewasa. Ketika tiba di komunitas saya mengungkapkan kekecewaan saya kepada para konfrater. Seorang bruder berkata kepadaku: “Untuk itulah engkau ditahbiskan”. Kalimat sederhana ini tetap mendorongku di saat merasa lelah, dikecewakan dalam pelayanan dan lain sebaginya. Saya pernah lupa bahwa saya ditahbiskan untuk melayani Tuhan dan sesama maka sekarang saya berusaha untuk melawan lupa!

Tuhan Yesus tampil menakjubkan di Galilea. Ia sibuk melayani manusia yang datang kepada-Nya, masing-masing dengan bebannya tersendiri. Ada yang datang kepada Yesus dengan sakit penyakit yang dimiliki supaya disembuhkan, ada yang datang masih di kuasai setan sehingga Yesus mengusir setan yang menguasainya. Tuhan Yesus melakukan segalanya karena Ia mengasihi manusia. Ia menghancurkan sakit penyakit dan kelemahan manusia, dan tetap mengasihinya apa adanya. Ia terus berjalan dalam lorong-lorong kehidupan untuk menyelamatkan kita. Ia berkata: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” (Luk 4:43).

Ucapan Yesus ini sangat indah: “Untuk itulah Aku diutus!” Ia diutus bukan hanya untuk orang-orang yang baik saja melainkan diutus untuk menyelamatkan semua orang sesuai kehendak Bapa di Surga. Ia diutus untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang tersesat. Memang keselamatan dalam Yesus itu sifatnya universal, hanya saja, apakah kita terbuka untuk menerima Yesus?

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply