Food For Thought: Tuhan tidak membuang umat-Nya

Tuhan tidak akan membuang umat-Nya Ada seorang sahabat, mengakui dirinya mudah putus asa. Ia mengalami duka karena ayahnya meninggal dunia. Sejak saat itu, ia suka menyendiri, jarang bergaul dengan tetangga dan juga jarang pergi ke Gereja. Bagi dia, kepergian ayahnya itu rasanya seperti akhir dari segalanya. Ia merasakan pergumulan yang luar biasa dalam bathinya. Pada […]

Homili 31 Oktober 2015

Hari Sabtu, Pekan Biasa XXX Rm. 11:1-2a,11-12,25-29 Mzm. 93:12-13a,14-15 Luk. 14:1.7-11 Humilitas occidit superbiam Kalimat Humilitas occidit superbiam saya temukan pertama kali dalam sebuah lukisan tentang Daud muda yang sedang memegang kepala Goliat setelah dipenggalnya. Ini adalah sebuah lukisan penting dari Michaelangelo sekitar tahun 1609-1610. Nah, humilitas occidit superbiam berarti kerendahan hati itu bisa membunuh […]

Food For Thought: Memahami penderitaan St. Paulus

Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus St. Paulus menceritakan pengalaman penderitaannya. Ia sangat menderita dan bersedih hati. Lukisan Penderitaannya ada dalam kutipan ini: “Apakah mereka pelayan Kristus? -aku berkata seperti orang gila–aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku […]

Homili 30 Oktober 2015

Hari Jumat, Pekan Biasa XXX Rm. 9:1-5 Mzm. 147:12-13,14-15,19-20 Luk. 14:1-6 Kebiasaan mengamat-amati sesama Ada seorang Romo yang melayani di sebuah paroki. Ia membagi pengalaman pastoralnya di paroki dalam pertemuan dekenat. Ia merasa bangga karena bisa melayani parokinya. Di paroki itu ia belajar menjadi matang dalam menghadapi umat gembalaannya. Umat yang dilayaninya memiliki keunikan tertentu. […]

Food For Thought: Lebih dari Pemenang

Kita lebih dari Pemenang! Tertullianus adalah seorang Bapa Gereja (155M – 240M) di kota Kartago, Afrika. Ia menulis karangan-karangan yang sifatnya apologetis terhadap iman Kristiani. Ia pernah berkata: “Il sangue dei martiri è seme di nuovi cristiani” (Darah para martir adalah benih yang baik bagi umat kristiani yang baru). Kehidupan pribadi para martir mengikuti perkataan […]

Homili 29 Oktober 2015

Hari Kamis, Pekan Biasa XXX Rm. 8:31b-39 Mzm. 109:21-22,26-27,30-31 Luk. 13:31-35 Kita lebih dari Pemenang! Tertullianus adalah seorang Bapa Gereja yang hidup sekitar tahun 155M – 240M di kota Kartago, sebuah Provinsi Kerajaan Romawi di Afrika. Ia menulis karangan-karangan yang sifatnya apologetis terhadap iman Kristiani. Dalam hubungan dengan kehidupan para martir, secara apologetis Tertullianus berkata: […]

Food For Thought: Inilah nama-nama…

We-eleh Syemot (ואלה שמות) Syemot adalah sebuah kata penting di dalam Kitab Perjanjian Lama. Kitab Keluaran dalam bahasa Ibrani disebut Syemot. Kata ini berasal dari kalimat pertama dalam kita Keluaran, bunyinya: ואלה שמות בני ישראל הבאים מצרימה את יעקב איש וביתו באו׃ (we·’e·leh sye·mot be·ni yis·ra·’el ha·ba·’im mitz·ra·yi·mah et ya·qob i’sy u·bei·tou ba·’u), artinya “Inilah […]

Homili 28 Oktober 2015

Pesta St. Simon dan Yudas, Rasul Ef. 2:19-22 Mzm. 19:2-3,4-5 Luk. 6:12-19 Menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh Pada hari ini Gereja Katolik merayakan pesta rasul Simon orang Zelot dan Yudas Tadeus. Ada dua alasan mengapa pestanya dirayakan bersama. Pertama, karena nama keduanya muncul berurutan dalam Injil Sinoptik (Mat 13:55; Mrk 3:18 dan 14:3; Luk […]

Food For Thought: Luka sebagai kenangan

Banggalah atas bekas-bekas lukamu! Pada siang hari ini saya duduk sambil memperhatikan bekas luka di betisku. Saya coba mengingat kembali mengapa luka ini membekas di betisku. Ketika itu saya berusaha menyelamatkan diri dari tabrakan dengan sebuah bus penumpang yang mendadak berhenti di hadapanku. Kalau saya menabrak bus tersebut maka konfrater yang duduk dibelakangku dan aku […]

Homili 27 Oktober 2015

Hari Selasa, Pekan Biasa XXX Rm. 8:18-25 Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6 Luk. 13:18-21 Bertahanlah dalam penderitaanmu! Beberapa bulan yang lalu saya mengunjungi seorang pasien di Rumah Sakit, sekaligus mendoakan dan mengurapinya dengan minyak suci. Setelah selesai doa dan pengurapan, suasana di kamar itu terasa tenang, semua orang saling memandang satu sama lain dan sesekali  memandang pasien yang […]