Terima kasih Daud!
Nama Daud, dalam bahasa Ibrani, דָּוִד -David artinya yang dikasihi, beloved. Dalam Kitab Suci dikatakan: “Daud adalah anak seorang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda, yang bernama Isai. Isai mempunyai delapan anak laki-laki. Pada zaman Saul orang itu telah tua dan lanjut usianya.” (1Sam 17:12). Mulanya ia bekerja sebagai gembala sederhana, menjadi pilihan Tuhan untuk menggantikan Saul yang tidak taat pada kehendak Tuhan.
Pada hari ini kita mendengar salah satu kisah hidupnya. Israel mendapat ancaman serius dari bangsa Filistin. Mereka memiliki Goliat yang perkasa. Daud memohon restu kepada Saul untuk melawan Goliat. Saul meragukan kemampuan Daud, tetapi karena perkataannya maka Saul pun mengijinkannya: “Pergilah! Tuhan menyertai engkau” (1Sam 17:37).
Perjumpaan Daud dan Goliat pun terjadi. Daud memang minim pengalaman. Ia menyiapkan peralatan sederhana untuk melawan Goliat, yakni sebatang tongkat dan lima batu licin dari sungai. Ia memasukannya ke dalam kantung gembala bawaannya. Orang Filistin yang dipimpin Goliat membawa perisai. Kekerasan verbal terhadap Daud keluar dari mulut Goliat. Daud menjadikan Tuhan sebagai senjatanya. Ia berkata: “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam” (1Sam 17:45). Daud berhasil membunuh Goliat.
Makna nama Daud menunjukkan kemenangan karena Tuhan mengasihinya. Dalam perjalanan hidup seterusnya, Daud tetaplah yang dikasihi. Ia adalah orang kudus yang sebelumnya adalah seorang pendosa. Dia seorang pembunuh, berzinah dan melakukan aneka dosa lainnya. Namun Daud jujur dengan dirinya. Ia berkata: “Saya telah berdosa” (2Sam 24:17). Ia berdoa: “Tuhan, terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat..” (Mzm 51:6).
Kita patut berkata: “Terima kasih Daud!”
PJSDB