Merekalah yang dimaksudkan-Nya
Tuhan Yesus memiliki kekhasan yakni Ia suka berbicara dengan menggunakan perumpamaan-perumpamaan tertentu kepada para murid-Nya dan banyak orang yang mengikuti-Nya dari dekat. Para murid sendiri bingung dan pernah bertanya kepada Yesus alasan mengapa Ia selalu menggunakan perumpamaan. Yesus menjawab mereka: “Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka (orang banyak) tidak.” (Mat 13:10-11). Para murid itu istimewa!
Tuhan Yesus pernah memberi sebuah perumpamaan tentang seorang tuan yang membuka kebun anggur, melengkapinya dengan pagar, tempat pengolahan anggur dan menara jaga. Para penggarap mendapat kepercayaan untuk mengerjakannya dengan prinsip saling bagi hasil. Namun para penggarap bersikap tamak. Mereka menginginkan hasil panenan anggur menjadi milik mereka sehingga para hamba bahkan putra sang tuan sendiri di pukul, disiksa, dilempari dengan batu bahkan dibunuh. Akibatnya tuan itu melenyapakan semua penggarap dan memberikan tanah tersebut kepada penggarap lain yang bisa memberikan hasil tepat pada waktunya. Perumpamaan ini dimengerti oleh para imam kepala dan kaum Farisi sebagai penggarap yang tamak. Maka mereka sadar diri dan mengerti bahwa merekalah yang Tuhan Yesus maksudkan dalam perumpamaan ini. Mereka marah dan mau menangkap-Nya tetapi mereka masih takut dengan banayak orang yang mengaggap-Nya sebagai nabi. (Mat. 21:33-43,45-46).
Banyak kali kita membaca Kitab Suci atau mendengarnya tanpa menyadarinya. Sabda Tuhan menjadi tanpa faedah. Tetapi kalau kita membaca dan mendengar Sabda Tuhan dan merasa diubah oleh sabda Tuhan atau kita “tersinggung” bahwa yang dimaksudkan oleh Yesus adalah anda dan saya maka kita memang harus berubah.
Dalam masa prapaskah ini kita harus sadar diri bahwa Sabda Tuhan bisa mengubah hidup kita.
P. John Laba, SDB