Merasakan Kerahiman Allah
Hari ini adalah hari Jumat pertama dalam bulan Maret tahun 2016. Banyak umat biasanya mengikuti misa JumPer. Tujuannya adalah untuk menghormati hati Yesus yang Mahakudus, sumber kerahiman sejati. Hari ini juga merupakan hari untuk mewujudkan “24 Hours for the Lord”. Ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan selama tahun Yubileum Kerahiman Allah. Paus Fransiskus dalam Bulla Misercodiae Vultus menginstruksikan pentingnya waktu istimewa untuk Tuhan. Maka dua hari sebelum memasuki pekan Prapaskah IV, bertepatan dengan tanggal 4-5 Maret ini diadakan “24 Hours for the Lord”. Salah satu kegiatan pentingnya adalah penerimaan sakramen Tobat. Paus menghimbau para pastor supaya selama “24 Hours for the Lord” menyiapkan waktu untuk mendengar sakramen tobat. Sakramen Tobat memberi kesempatan kepada kita untuk merasakan kerahiman Allah.
Berkaitan dengan hal ini, Paus Fransiskus mendorong para pastor untuk menjadi tanda yang autentik kerahiman Allah Bapa. Para pastor sebagai Bapa Pengakuan dosa perlu sadar akan panggilan Tuhan untuk menjadi tanda utama kerahiman Allah, selalu, di mana pun, dalam setiap situasi, tak peduli apa pun yang akan terjadi. Beliau juga mengharapkan supaya indulgensi selama tahun kerahiman Allah bisa dinikmati oleh setiap umat.
Apa makna indulgensi? Katekismus Gereja Katolik mengajar bahwa: “Indulgensi adalah penghapusan di hadapan Allah hukuman-hukuman sementara untuk dosa-dosa yang kesalahannya sudah dilebur, yang diperoleh oleh orang beriman kristiani yang berdisposisi baik serta memenuhi persyaratan tertentu yang digariskan dan dirumuskan, diperoleh dengan pertolongan Gereja yang sebagai pelayan keselamatan, secara otoritatif membebaskan dan menerapkan harta pemulihan Kristus dan para Kudus.” (KGK, 992).
Bacaan Kitab Suci sepanjang hari ini sudah mengajak kita untuk ber-metanoia, dan membangun peradaban kasih.
PJSDB