Pokoknya Yesus bangkit!
Satu hal yang St. Paulus tunjukkan kepada kita adalah ia memiliki komitmen sejak berjumpa dengan Tuhan Yesus Kristus untuk menjadi rasul. Rasul berarti Utusan. Dia menjadi utusan Tuhan Yesus untuk pergi dan melakukan pekerjaan-pekerjaan Tuhan. Komitmen Paulus ditunjukkan dengan kesetiaannya untuk mewartakan Kerajaan Allah. Ia mengakui bahwa dalam pelayanannya ia bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mencucurkan air mata karena menderita, menerima semua penderitaan untuk melengkapi penderitaan Kristus yang masih kurang di dalam Gereja.
Paulus juga dikenal konsisten dalam pewartaannya. Ia mewartakan Kerajaan Allah dan intinya adalah Yesus. Yesus adalah segala-galanya yang dipandangnya dari segi ilahi (aspek ketuhanan) dan segi manusiawi (aspek kemanusiaan). Misalnya, Paulus konsisten mewartakan kepada bangsa-bangsa lain bahwa Tuhan Yesus itu benar-benar ada. Ia pernah hidup di dunia ini, mengalami banyak penderitaan hingga wafat di kayu salib. Dan Bahwa Yesus yang sama itu bangkit pada hari ketiga. Yesus yang sama bahkan menampakkan diri kepadanya seperti kepada seorang anak yang lahir sebelum waktunya.
Sikapnya yang konsisten ini menjadi perbincangan banyak orang termasuk Gubernur Festus. Gubernur Festus ketika itu mendapat kunjungan Herodes Agripa di Kaisarea mengatakan bahwa Paulus tetap pada pendirian bahwa seorang yang bernama Yesus yang sudah mati itu hidup kembali.
Apakah kita bisa serupa dengan Paulus saat ini? Ketika kita harus bersaksi apakah kita memiliki komitmen dan konsisten dalam bersaksi? Tanpa komitmen dan konsistensi, kita mungkin menjadi orang pertama yang lari meninggalkan Yesus seorang diri saja. Orang sungguh-sungguh mencintai Tuhan Yesus akan berkomitmen dan konsisten dalam imannya.
PJSDB