Tuhan tidak pernah lupa
Ada seorang pemuda yang selalu mengeluh dalam hidupnya. Kadang saya sendiri bingung karena setiap kali bertemu pasti ia mengeluh. Salah satu keluhannya adalah bahwa ia selalu mengalami penderitaan dan kemalangan dalam hidupnya. Ia mengaku selalu berdoa supaya Tuhan menjauhkannya dari berbagai penderitaan dan kemalangan namun belum ada tanda-tanda untuk keluar dari pengalamannya ini. Baginya ini merupakan tanda bahwa Tuhan melupakannya. Saya mendengar dengan penuh perhatian dan kemudian mengatakan kepadanya bahwa Tuhan tidak pernah melupakannya. Dia boleh melupakan Tuhan tetapi Tuhan tidak pernah melupakannya.
Saya kira banyak di antara kita itu serupa dengan pemuda ini. Rasa-rasanya kebiasaan untuk mengeluh, menggerutu kepada Tuhan adalah bagian dari hidup kita, padahal sebetulnya tidak perlu. Pikirkanlah saat-saat kita mengalami masalah tertentu. Ada saja keluhan kepada Tuhan dan sesama. Kita membanding-bandingkan diri kita dengan sesama lain, lalu mengeluh kepada Tuhan bahwa kita begini saja dan dia atau mereka begitu. Kita lupa bahwa Tuhan itu tidak pernah melupakan kita anak-anak-Nya. Tuhan berbicara melalui nabi Yesaya: “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.” (Yes 49:15). Tuhan ternyata jauh melebihi seorang ibu. Ibu boleh mengandung dan melahirkan anaknya tetapi ia sendiri bisa melupakan anaknya. Tuhan tidak akan melupakan kita sebagai anak-anak-Nya.
Mari kita belajar dari Tuhan. Kita belajar untuk melawan lupa. Kita belajar untuk selalu bersyukur dan mengingat serta mengapresiasi semua orang yang pernah masuk dalam hidup kita, mereka yang berbuat jahat dan berbuat bagi kita. Kita bersyukur karena ada orang-orang yang berbuat jahat kepada kita karena dari mereka kita belajar untuk berbuat baik dan tidak mengulangi kejahatannya dalam hidup pribadi kita. Kita belajar dari orang lain yang berbuat baik supaya kita pun tetap berbuat baik kepada semua orang. Ini tandanya bahwa Tuhan tidak pernah melupakan kita.
Kita perlu merasa malu di hadapan Tuhan. Ia tidak melupakan kita, padahal kita selalu melupakan-Nya. Banyak di antara kita yang dekat dengan Tuhan saat mengalami kesulitan dalam hidupnya. Di saat kita tidak mengalami kesulitan maka mudah sekali kita menjauh dari Tuhan. Di saat kita menerima berkat maka kita mudah lupa untuk bersyukur kepada Tuhan.
Pada hari ini Tuhan mengingatkan kita untuk terus berbuat baik dan mengakui-Nya sebagai Tuhan dan Allah kita. Ingatlah Tuhan dalam doa-doamu karena Dia sendiri tidak akan melupakanmu. Ingat: Tuhan tidak akan melupakanmu. Percayalah kepada-Nya.
PJ-SDB