Bersama Maria: Hari kesembilan belas

Refugium Peccatorum

Kita semua mengenal dan sangat akrab dengan doa Salam Maria dan doa Salam ya Ratu. Ada kata-kata dalam kedua doa ini yang sangat membantu kita untuk merenung tentang kehidupan Maria sebagai Bunda Yesus dan Bunda kita semua kaum beriman. Dalam doa Salam Maria, kita selalu memohon kepada Bunda Maria berupa segala pertolongan dan doa kepada Tuhan. Kita selalu mengulangi doa ini: “Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati.” Kita semua tentu sadar diri sebagai orang berdosa, senantiasa memohon belas kasihan Tuhan dengan perantaraan Bunda Maria. Kita semua pasti yakin bahwa Bunda Maria senantiasa mendoakan kita sekarang ini bahkan hingga saat ajal menjemput. Dalam doa salam ya Ratu, doa ini banyak kali didoakan setelah kita mendaraskan doa Rosario. Ada kalimat yang menarik perhatian kita: “Ya ibunda, ya pelindung kami”. Bunda Maria adalah pelindung kita semua, lebih khusus lagi pelindung orang-orang berdosa (Refugium Peccatorum).

Bunda Maria sebagai perlindungan bagi orang-orang berdosa kita temukan juga dalam Litani Santa Perawan Maria dari Loreto. Dalam sejarahnya, Santu Germanus dari Konstantinopel (hidup pada abad ke-VIII) adalah orang pertama yang menyebut Bunda Maria sebagai tempat berlindungnya para pendosa. Maka sepanjang sejarahnya, Gereja Katolik mengajarkan bahwa Bunda Maria adalah perlindungan bagi orang berdosa. Mengapa dia menjadi pelindung orang berdosa? Sebab Maria dikandung tanpa noda dosa. Dia tidak bercela dan tidak bercacat di hadirat Tuhan. Sebab itu Maria layak menjadi perlindungan bagi kaum pendosa. Kita semua datang dan berlindung di bawah mantelnya yang kudus. Kekudusannya menjadi kekudusan kita karena melindungi kita semua dari kuasa dosa.

Selain santu Germanus, pada abad ke-XVIII, Pater Antonio Baldinucci, SJ mengajarkan devosi kepada Bunda Maria pelindung orang-orang berdosa. Ia merancang khusus gambar Santa Perawan Maria sebagai pelindung orang-orang berdosa di Gereja Yesus (Frascati), Italia. Para Yesuit menyebarkan devosi Bunda Maria sebagai perlindungan bagi orang berdosa di Meksiko pada abad ke-XIX. Pada waktu itu, Bunda Maria mulai dilukis seringkali dengan awan yang mengelilingi bagian bawah kaki Perawan Maria yang memegang Anak Yesus. Maria benar-benar menjadi pelindung kita semua.

Saya mengingat Paus Fransiskus, pada tanggal 8 Juli tahun 2013 yang lalu mengunjungi pulau Lampedusa di Italia. Ketika itu beliau mengucapkan kata-kata dari Litani santa Perawan Maria dari Loreto, di mana dalam Litani yang diucapkan Paus Fransiskus dikatakan bahwa Maria adalah bintang laut, Bunda Allah, Pelindung bagi para pendatang, Bunda kemurahan dan perlindungan orang-orang berdosa. Paus Fransiskus menambahkan doa ini: “Maria, bintang laut, sekali lagi kami menghadap padamu, untuk menemukan kekuatan dan ketenangan, untuk meminta pertolongan dan perlindungan.”

Apakah kita masih merasa yakin bahwa Bunda Maria adalah perlindungan bagi orang berdosa? Saya secara pribadi sangat yakin bahwa Bunda Maria menjadi perlindungan di saat kita lemah dan jatuh ke dalam dosa. Kadang dosa yang sama dan selalu diulang. Bunda Maria akan melindungi saya dengan mantelnya yang kudus. Ia tidak akan membiarkan saya jatuh dalam dosa tetapi dia mendoakan dan melindungi saya. Saya yakin anda yang membaca tulisanku ini juga memiliki pengalaman yang sama. Maria benar-benar sebagai naungan dan kita berlindung dalam naungan mantelnya yang kudus.

Mari kita mengarahkan mata bathin kita kepada Tuhan melalui Bunda Maria. Ad Iesum per Mariam. Bunda Maria akan melindungi dan menjaga kita karena jasa Yesus Puteranya. Bunda Maria naungan hidup, doakanlah kami. Amen.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply