Bergumul dengan diri sendiri, Bergumul dengan Tuhan
Banyak di antara kita pasti mengenal lagu berjudul ‘Allah Peduli’. Lirik lagu tersebut seperti ini. Anda boleh menyanyikannya sendiri: “Banyak perkara yang tak dapat ku mengerti, mengapakah harus terjadi, di dalam kehidupan ini. Satu perkara yang kusimpan dalam hati, tiada sesuatu kan terjadi, tanpa Allah peduli. Allah mengerti, Allah peduli, segala persoalan yang kita hadapi. Tak akan pernah dibiarkan-Nya, ku bergumul sendiri sbab Allah peduli.” Dari lirik lagu ini ada satu kalimat yang sangat menguatkanku: “Tak akan pernah dibiarkan-Nya, ku bergumul sendiri sbab Allah peduli”. Tuhan tidak pernah membiarkan anda dan saya bergumul sendiri karena Ia peduli dengan hidup kita.
Apakah anda sedang bergumul dengan dirimu di hadapan Tuhan dan sesama? Para suami dan istri sedang bergumul dengan relasi dan komitmen perkawinan mereka. Misalnya, ketika komunikasi suami dan istri hanya basa basi saja merupakan sebuah pergumulan tersendiri. Anak-anak dan remaja memiliki pergumulan tersendiri dalam menyongsong masa depannya. Relasi yang tidak harmonis dengan orang tuanya, tekanan dari sekolah dan peer groupnya. Seorang imam, biarawan dan biarawati bergumul dengan dirinya sendiri, dalam hal komitmen panggilan dan kesadaran bahwa dirinya adalah milik Tuhan dan bahwa Tuhanlah yang mengirimnya untuk bekerja di kebun-Nya yang mahaluas. Tawaran-tawaran dunia yang mengahantui nurani mereka turut menimbulkan sebuah pergumulan tersendiri.
Sosok Yakub dalam Kitab Kejadian (32:22-32) merupakan inspirator kita. Ia bergumul dengan dirinya dan bergumul dengan Tuhan di sungai Yabok. Ia memenangkan pergumulan sehingga namanya berubah menjadi Israel. Yesus juga bergumul dengan diri-Nya ketika Ia membuat mukjizat namun orang Farisi menganggap Yesus melakukan mukjizat karena kuasa penghulu setan. Yakub memenangkan pergumulan dan ia berkomitmen untuk menjadi baru sesuai dengan namanya Israel. Yesus terus bergerak untuk melayani, mewartakan kabar Sukacita tanpa memikirkan apa kata orang kepada-Nya.
Kita semua dipanggil untuk selalu berani dalam pergumulan hidup kita karena Allah sungguh peduli dengan hidup kita. Ingat: “Tak akan pernah dibiarkan-Nya, ku bergumul sendiri sbab Allah peduli”. Tuhan sungguh baik bagi kita semua.
PJ-SDB