Food For Thought: Tiga sumber kekuatan

Tiga sumber kekuatan

Pada malam hari ini saya menata kembali file-file lama di laptop. Saya menemukan kembali satu file dengan sebuah kutipan perkataan dari H. Jackson Brown Jr. Penulis berkebangsaan Amerika ini pernah berkata: “Jangan pernah anda melupakan tiga sumber daya yang kuat, selalu tersedia untuk anda: cinta kasih, doa dan pengampunan.” Ketiga kekuatan ini sudah ada di dalam diri kita, tinggal saja bagaimana kita menejahwantahkannya di dalam hidup ini dan bermanfaat bagi orang lain.

Mengapa cinta kasih, doa dan pengampunan menjadi kekuatan kita? Cinta kasih adalah jati diri Allah sendiri. St. Yohanes mengatakan bahwa Allah adalah kasih (1Yoh 4:8.16). Karena Allah adalah kasih maka Ia mengurbankan Anak-Nya yang tunggal untuk menunjukkan kasih-Nya yang besar. Yesus berkata: “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”” (Yoh 15:13). St. Paulus mengatakan bahwa kasih adalah segalanya. Kasih itu melampaui segala pengetahuan (Ef 3:19).

Doa menunjukkan bahwa kita secara pribadi mengarahkan hati dan pikiran, hanya tertuju pada Allah sendiri saja. Doa memungkin kita untuk bersatu dengan Tuhan dalam situasi apa saja. Doa merupakan sebuah kekuatan kita. Melalui doa kita dapat bersatu dengan Tuhan. Masalahnya adalah apakah kita berdoa? Emang kamu berdoa? Mungkin saja kamu salah berdoa. St Yakobus menulis: “Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.” (Yak 4:3).

Pengampunan. Kita mampu mengasihi dan memiliki semangat doa maka dengan sendirinya kita mampu mengampuni. Mengampuni diri sendiri dan mengampuni mereka yang bersalah kepada kita adalah sebuah kekuatan kita. Orang hebat itu mampu mengampuni dan mengasihi para musuhnya. Apakah anda memiliki musuh? Saya yakin anda masih memilikinya. Apakah anda mampu mengasihi? Yah, kalau Tuhan menghendaki supaya kita mampu mengasihi maka dengan sendirinya kita harus meninggalkan diri kita dan belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana kita berada. Mengampuni itu memang perlu dan harus! Mengampuni berarti melupakan yang sudah-sudah di hadapan kita. Tuhan memberi teladan bagi kita ketika di salib, Ia mengampuni para algojo yang menganiaya-Nya.

Hidup ini mudah sekali dipengaruhi oleh tiga kekuatan yakni cinta kasih, doa dan pengampunan. Mari kita berusaha untuk menegakan ketiga kekuatan di dalam hidup ini. Tuhan memberkati kita semua.

PJ-SDB