Food For Thought: Aku ini Pengasih!

Aku ini pengasih!

Khalil Gibran (1883-1931) adalah penulis dan pelukis Lebanon-Amerika. Ia pernah berkata: “Orang-orang benar berada di dekat hati rakyat, namun orang orang pengasih dekat dengan hati Tuhan.” Perkataan Khalil Gibran ini memang sederhana namun memiliki kekuatan yang luar biasa. Orang-orang benar itu senantiasa memperjuangkan keadilan sosial bagi banyak orang. Mereka selalu berada di dekat hati rakyat sebab perjuangan mereka demi ‘bonum commune’ atau kebaikan umum masyarakat. Orang-orang benar selalu memiliki banyak musuh dalam hidupnya karena jalan mereka memang lurus. Mereka tidak mudah tergoda untuk melakukan kesalahan seperti tindakan korupsi. Bagaimana dengan orang-orang pengasihi? Mereka selalu dekat dengan hati Tuhan. Hati Tuhan itu penuh dengan kasih sayang kepada manusia. Kita semua percaya bahwa Tuhan Allah yang kita imani adalah pengasih dan penyayang. Ia panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan Allah yang kita Imani adalah kasih (1Yoh 4:8.16).

Pada hari ini saya tertarik dengan perkataan Tuhan dalam Kitab Keluaran. Tuhan mengingatkan orang-orang Israel untuk melakukan perbuatan kasih kepada orang-orang kecil seperti para janda dan anak-anak yatim, juga orang-orang asing. Perhatikan perkataan Tuhan ini: “Jika engkau memang menindas mereka ini, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring. Maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga isteri-isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim.” (Kel 22:23-24). Perkataan Tuhan ini memang menakutkan tetapi mengingatkan kita untuk mampu mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri.

Pada akhirnya Tuhan mewahyukan diri-Nya seperti ini: “Sebab Aku ini pengasih” (Kel 22: 27). Tuhan Allah kita pengasih dan penyayang. Kita sebagai orang beriman pasti percaya dan mengimani Allah semacam ini. Menjadi pertanyaan bagi kita adalah, apakah kita adalah pribadi yang suka mengasihi dan boleh disebut sebagai pengasihi Tuhan dan sesama? Apakah kita secara pribadi adalah orang benar? Apakah kita adalah pengasih yang dekat dengan hati Tuhan? Pertanyaan-pertanyaan sederhana ini membantu kita untuk berefleksi di masa pandemi covid-19 ini. Kita semua perlu menjadi orang benar dan mampu mengasih. Dengan demikian sesama manusia yang menderita, kaum papa miskin, para janda dan anak-anak yatim dapat dijangkau oleh pelayanan yang kreatif dan transformatif. Tuhan kita adalah pengasih, mari kita menjadi pribadi pengasih seperti Tuhan sendiri.

Tuhan memberkati kita semua.

PJ-SDB