Homili 2 Desember 2020 – Injil untuk Daily Fresh Juice (DFJ)

Hari Rabu, Pekan Adventus I
Yes 25:6-10
MT. Mzm 23:1-a. 3b-4.5.6
Mat 15: 29-37

Lectio:
Pada suatu ketika Yesus menyusur pantai danau Galilea dan naik ke atas bukit lalu duduk di situ. Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: “Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” Kata Yesus kepada mereka: “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh,” jawab mereka, “dan ada lagi beberapa ikan kecil.” Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh. Demikianlah Injil Tuhan kita
Terpujilah Kristus.

Renungan:

Sharing is caring!

Kita sedang berada di hari-hari pertama masa adventus tahun 2020. Masa adventus kali ini sangat spesial dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini kita semua mengalami situasi pandemi covid-19 sehingga persiapan-persiapan kita untuk merayakan Hari Raya Natal nanti, tentu akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Mungkin saja persiapan-persiapan kita dalam masa adventus ini akan kelihatan lebih praktis, dalam wujud tindakan sosial karitatif untuk menolong saudari dan saudara yang sangat membutuhkan.Tentu saja tindakan-tindakan sosial karitatif ini bertujuan untuk memuliakan Allah. Boleh dikatakan bahwa ini adalah saat yang tepat untuk memuliakan Allah dengan melakukan karya-karya sosial karitatif bagi sesama yang sangat membutuhkan. Kita dipanggil untuk melakukan ‘sharing is caring’ (berbagi adalah kepedulian). Tindakan-tindakan atau pekerjaan-pekerjaan sosial karitatif adalah pekerjaan Tuhan Yesus sendiri yang membantu kita untuk ikut memuliakan Allah.

Dalam bacaan Injil kita mendengar bagaimana Tuhan Yesus berkeliling dan berbuat baik. Ia menyusur pantai Danau Galilea lalu naik ke atas bukit dan duduk di atas bukit itu. Kita melihat secara geografis, Ia tidak tenang di tempat tetapi berkeliling dan berbuat baik supaya manusia yang mengalaminya dapat memuliakan Allah. Apa yang terjadi pada saat itu? Yesus melakukan pelayanan belas kasih Allah kepada orang-orang yang sangat membutuhkan. Mereka adalah orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu yang di antar kepada-Nya untuk disembuhkan. Mukjizat yang dilakukan Tuhan Yesus menunjukkan belas kasih-Nya kepada umat dan lebih lagi ketika menyembuhkan mereka semua. Wujud nyata belas kasih Allah adalah orang lumpuh bisa berjalan, orang timpang sembuh, orang bisu berkata-kata dan orang buta melihat kembali. Orang-orang yang menyaksikan dan mengalami mukjizat ini merasa takjub dan memuliakan Allah.

Kisah ini mengingatkan kita pada dua utusan Yohanes Pembaptis, yang datang dan bertanya kepada Yesus apakah Dia adalah sosok Mesias yang akan datang atau mereka menantikan orang lain. Yesus menjawab kedua utusan ini dengan berkata: “Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.” (Luk 7:22-23). Yesus menunjukkan diri sebagai Mesias yang datang untuk menyembuhkan dan menyelamatkan.

Tuhan Yesus juga melakukan mukjizat lain yakni memperbanyak roti dan ikan untuk mengenyangkan orang-orang yang datang kepada-Nya sebagai wujud hati-Nya yang berbelas kasih kepada mereka yang datang kepada-Nya. Dari sedikit yang mereka miliki yakni tujuh roti dan beberapa ikan kecil, lagi pula tempatnya sunyi, Tuhan Yesus berhasil mengajar para murid untuk berbagi dan peduli kepada orang-orang yang sangat membutuhkan. Tuhan Yesus berekaristi bersama mereka dengan mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan kecil, mengucap syukur, membagi-bagi dan memberikannya kepada para murid-Nya. Maka dari tujuh roti dan beberapa ikan kecil itu Tuhan Yesus menggandakannya dan meminta para murid untuk membagikannya kepada mereka yang hadir. Mereka makan sampai kenyang dan masih ada sisa tujuh bakul penuh.

Semangat ‘sharing is caring’ adalah semangat Yesus sendiri. Dia telah berbagi dengan orang-orang sakit yakni orang lumpuh, orang timpang, orang bisu, orang buta dan orang lapar dengan menyembuhkan dan mengenyangkan serta memuaskan mereka. Tuhan mengajar para murid-Nya supaya dari sedikit yang mereka miliki, mereka dapat berbagi sebagai tanda kepedulian kepada sesama. Dalam masa Adventus ini, semangat ‘sharing is caring’ menjadi semangat kita juga. Kita berbagi dengan sesama yang sangat membutuhkan akibat pandemi covid-19. Jangan pernah membiarkan sesamamu mati kelaparan sedangkan engkau tertawa kekenyangan, sebaliknya tertawalah dengan orang yang tertawa dan menangislah dengan orang yang menangis. Maka kalau Tuhan Yesus begitu berbagi dan berempati dengan kita manusia pendosa, mengapa kita mudah menutup diri, takut menjadi miskin sehingga tidak mampu dan tidak mau berbagi? Hidup kita sungguh Kristiani kalau kita bisa ‘sharing is caring’!

Doa:Tuhan, bantulah kami untuk bermurah hati, selalu siap untuk berbagi dengan sesama yang sangat membutuhkan di masa pandemi yang berat ini. Semoga semangat berbelas kasih dapat menjadi bagian yang penting dalam hidup kami dan menjadi wujud kepeduliaan kami kepada sesama. Amen.

PJ-SDB