Tuhan saja bisa lupa!
Saya mendapat sebuah pesan singkat berupa kutipan dari Sabda Tuhan. Kali ini kutipan Sabda Tuhan sangat menarik perhatianku dan membantuku untuk merenung secara mendalam: “Aku akan melupakan dosa-dosa mereka dan tidak akan lagi mengingat kejahatan mereka.” (Ibr 10:17). Tuhan Allah kita sungguh mahapengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setianya. Ia menunjukkan kasih sayang-Nya kepada manusia dengan tidak menghitung-hitung kesalahan dan dosanya. Hanya pada Tuhan kita mendapat sebuah jawaban pasti bahwa Ia tetap melupakan dosa dan salah kita, bahkan segala kejahatan kita pun tidak diingatnya lagi. Dia mengajar kita untuk berani melupakan kesalahan orang lain bukan untuk mengenang dan menghitung-hitungnya sampai ajal menjemput.
Perkataan Tuhan ini semakin menambah permenungan saya hari ini dari Kitab nabi Yesaya. Tuhan mengatakan: “Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.” (Yes 65:17). Tuhan sedang berbicara melalui nabi Yesaya yang ditujukan kepada orang-orang Yehuda yang sedang mengalami pemulihan untuk kembali ke Yerusalem. Kita membaca di dalam Kitab kedua Tawarikh: “Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, Tuhan menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini: “Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, Tuhan, Allahnya, menyertainya, dan biarlah ia berangkat pulang!” (2Taw 36:22-23).
Mengapa Tuhan melakukan semuanya ini? Sebab Ia mencintai umat-Nya. Ia membaharui segala sesuatu, ibara langit dan bumi yang baru. Ia tidak mengingat-ingat masa lalu umat-Nya sebelum menjadi budak di Babilonia. Tuhan melupakan, tidak ada yang timbul di dalam hati-Nya lagi. Tuhan seperti ini memang luar biasa. Dia melupakan dosa dan salah kita. Maka betapa mulia dan bermartabatnya kita di hadirat-Nya Yang Mahakudus.
Mari kita memandang Tuhan. Pandanglah lebih dalam lagi, dan lagi. Sekarang pandanglah dirimu dan temukanlah betapa fananya hidup ini di hadirat Tuhan. Betapa kita adalah ciptaan yang sesuai dengan rupa Allah tetapi menjadi begitu berbeda karena masih sulit melupakan dosa dan salah yang dilakukan kepada kita.
Kita masih berada di dalam masa prapaskah. Mari kita membaharui hidup kita supaya menjadi layak di hadirat-Nya. Mari kita nyatakan syukur kita kepada Tuhan karena pengampunan-Nya berlimpah. Mari kita mengikuti nasihat ini: “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.” (Yes 55:6-7).
Tuhan memberkati kita semua,
P. John Laba, SDB