Hari Rabu, Pekan Biasa ke-XIV
Hos. 10:1-3,7-8,12
Mzm. 105:2-3,4-5,6-7
Mat. 10:1-7.
Lectio:
“Pada suatu hari Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.”
Demikianlah Sabda Tuhan
Terpujilah Kristus
Renungan:
He Trusts You!
Saya selalu mengingat sharing seorang pemuda dalam suatu rekoleksi bersama. Ia mengatakan rasa syukurnya kepada Tuhan karena ia dapat bertumbuh dengan baik di dalam sebuah keluarga yang baik. Ia merasakan begitu banyak kepercayaan yang diberikan kedua orang tuanya sehingga dia sebagai anak tunggal dapat bertumbuh sebagai pribadi yang dewasa, seimbang dan penuh kebebasan. Berkali-kali dalam sharingnya ia mengulangi perkataan ini: “They trust me”. Salah seorang peserta yang lebih senior dan duduk di dekatnya mengatakan kepadanya: “Yes they trust you!” Suasana sharing ini begitu hangat. Para peserta rekoleksi yang lain ikut merasakan sebuah pengalaman yang baru. Tidak semuanyha merasakan kepercayaan dari orang tua sejak usia dini. Akibatnya mereka sungkan dan kadang takut bersalah dalam melakukan kegiatan tertentu. Memang kepercayaan yang diberikan kepada anak-anak sejak usia dini menjadi bekal terbaik untuk masa depan dan keluarga baru yang akan dibentuknya.
Pada hari ini kita mendengar sebuah kisah Injil yang bagus dan menarik tentang Tuhan Yesus yang memanggil dua belas orang dan menjadikan mereka sebagai rasul atau utusan. Mereka adalah Simon Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus, Bartolomeus, Tomas, Matius, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot. Perhatikanlah bagaimana Penginjil Matius memberi deskripsi tertentu tentang para rasul ini: Pertama Simon yang disebut Petrus. Kata ‘pertama’ menerangkan tentang sosok Simon sebagai orang pertama dan menjadi wadas juga kepala untuk kedua belas rasul dan gereja perdana. Hubungan kekeluargaan juga ditampilkan Matius di sini, misalnya: Andreas saudara Simon, Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, Yabus anak Alfeus. Matius sendiri masih melabeli dirinya sebagai ‘pemungut cukai’. Ada juga Simon orang Zelot. Kita ingat bahwa kata Yunani zelotes berarti orang yang bersemangat tinggi. Peristilahan ”orang Zelot” atau ”kaum Zelot” diperuntukan bagi para anggota sebuah sekte Yahudi yang terkemuka yang bergaris keras dan melawan orang Romawi yang menjajah negeri orang Yahudi. Dan yang terakhir adalah Yudas Iskhariot dengan label ‘mengkhianati Yesus’.
Tuhan Yesus sebagai Anak Allah pasti mengenali para Rasul sehingga Ia memanggil dan memberi kuasa atau kepercayaan kepada mereka. Mereka bukanlah orang yang sempurna dan Tuhanlah yang menyempurnakan mereka. Perhatikanlah: Simon Petrus pernah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. Anak-anak Zebedeus ini memiliki ambisi tertentu dalam mengikuti Yesus sehingga mereka mau duduk di sisi kiri atau kanan Tuhan. Thomas kurang percaya pada warta kebangkitan Yesus. Simon orang Zelot memiliki hiden agenda. Harapannya adalah menjadi prajurit setia untuk mengusir penjajah Romawi. Yudas Iskhariot sang pengkhianat. Gurunya saja dia jual dengan harga tiga puluh perak. Tuhan Yesus sudah mengetahui setiap pribadi namun Dia tetap memanggil dan memberi kepercayaan dengan kuasa istimewa untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. Tuhan Yesus memiliki trust atau kepercayaan kepada para rasulnya. Apapun kekurangan mereka, kelemahan mereka Tuhan tetap memberi kepercayaan kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. Tuhan Yesus tidak kehilangan kepercayaan kepada mereka.
Tuhan Yesus memberi kepercayaan kepada mereka sehingga mereka dapat fokus dalam pelayanan mereka. Ia berkata: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.” Maka optio fundamental pelayanan para rasul adalah sebagai gembala yang baik yang mencari domba-domba yang hilang dari umat Israel. Kepada mereka, diberikan pewartaan tentang sudah dekatnya Kerajaan Allah yang dihadirkan oleh Yesus Kristus.
Tuhan Yesus memberi kepercayaan kepada anda, saya, kita semua sebagai Gereja untuk menjadi gembala yang baik yang selalu mencari, menemukan dan mendampingi domba-domba yang hilang dari umat Israel supaya kembali ke jalan yang benar. Mari kita juga membangun kepercayaan di dalam diri kita, keluarga dan masyarakat. Tuhan Yesus saja mempercayakan pekerjaan-Nya kepada kita, mengapa kita begitu sulit mengatakan: “I trust you” kepada anak-anak dan sesama yang ada di sekitar kita? Mengapa masih ada rasa curiga, perasaan tidak yakin pada kemampuan sesama sehingga belum memberi kepercayaan maksimum kepada mereka? Pada hari ini marilah kita mengikuti jejak Yesus yang memberi kepercayaan kepada para Rasul dengan ‘memanggil’ dan ‘memberi kuasa’ kepada mereka. Silakan memanggil dan memberi kuasa atau kepercayaan kepada sesamamu. He Trusts you! He Trusts us!
Doa: Tuhan Yesus, kami bersyukur karena Engkau telah memanggil dan memberi kuasa kepada kami untuk melayani-Mu di dalam Gereja. Bantulah kami agar tetap setia dalam melayani dan mengabdi-Mu dalam diri sesama yang sangat membutuhkan. Amen.
P. John Laba, SDB