Peringatan Wajib St. Leo Agung, Paus
Rm. 15:14-21
Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4
Luk. 16:1-8
Melayani sampai tuntas
Pada hari ini kita mengenang santo Leo Agung atau Leo I. Beliau adalah salah satu sosok Paus yang sangat penting pengaruhnya di dalam Gereja. Dia memimpin dan mengarahkan Gereja pada masa di mana peradaban barat dengan cepat mengalami kehancuran. Tempat dan tanggal pasti kelahirannya tidak diketahui persis namun ada informasi yang mengatakan bahwa beliau adalah seorang Diakon di dalam Gereja Katolik pada tahun 422 hingga 432. Setelah kematian Paus Sixtus III, St. Leo dipilih sebagai penggantinya. Dia terpilih menjadi Paus di Roma pada tanggal 29 September 440. Ia memiliki misi yakni menjaga kesatuan Gereja. Dia mengajar, menentang ajaran-ajaran sesat (bidaah) tertentu dan menyusun peraturan Gereja sehingga Paus, Uskup Roma diakui sebagai kepala Gereja.
Pada tahun 452, Attila dari bangsa Hun memimpin pasukan untuk menyerang kota Roma. Untuk melindungi kota abadi ini, Paus Leo bertemu dengan Attila. Tidak jelas apa yang mereka bicarakan namun yang diketahui adalah bahwa di akhir pertemuan, Attila dan pasukannya pergi, meninggalkan Roma tanpa disentuh, meskipun Italia utara sudah dihancurkan oleh bangsa Hun. Dia juga terkenal karena membangun dan merestorasi gereja-gereja. Dia membangun sebuah basilika di atas makam Paus Cornelius di Via Appia, mengganti atap gereja Santo Paulus di luar tembok dan memugar Gereja Santo Petrus di Vatikan.
Santo Leo Agung juga dikenal karena kepemimpinan spiritual yang ia berikan kepada jemaat-jemaat di Roma. Khotbah-khotbahnya luar biasa. Ada 96 kotbahnya di antaranya tetap dilestarikan, dianggap luar biasa karena kedalaman, kejelasan, dan gaya penulisannya yang luar biasa. Sebanyak 143 surat yang ditulis oleh Leo masih tersimpan. Leo Agung akan selalu dikenang karena menegaskan kembali otoritas kepausan dalam Gereja dan tulisan-tulisannya tentang kemanusiaan dan keilahian Kristus. Simbol-simbol yang sering dikaitkan dengannya antara lain Gambar Perawan, kapak dan kuda, mungkin karena perjalanannya yang ekstensif dan pekerjaannya dalam melawan para bid’ah. St. Leo Agung wafat pada tanggal 10 November 461. Jenazahnya dimakamkan di Santo Petrus dengan altar khusus yang dibangun di atasnya. Pada tahun 1754, Paus Benediktus XIV menyatakan Leo sebagai Doktor Gereja. Hari perayaannya adalah 10 November.
Saya mengutip dua perkataannya yang penting dan menginspirasi kita semua: Pertama, “Janganlah seorang pun merasa malu dengan salib yang dengannya Kristus telah menebus dunia. Tidak seorang pun dari kita harus takut menderita demi keadilan atau meragukan pemenuhan janji-janji, karena melalui jerih payahlah kita beristirahat dan melalui kematianlah kita beralih kepada kehidupan.” Kedua, tentang damai sejahtera. Paus Leo Agung berkata: “Damai sejahtera adalah hal pertama yang dinyanyikan oleh para malaikat. Damai sejahtera adalah tanda anak-anak Allah. Perdamaian adalah perawat cinta. Damai adalah ibu dari persatuan. Damai sejahtera adalah peristirahatan jiwa-jiwa yang diberkati. Damai sejahtera adalah tempat tinggal kekekalan.” Salib Kristus dan damai sejahtera adalah dua hal istimewa di dalam Gereja. Pada salib ada keselamatan dan salib adalah tanda damai antara Allah dan menusia dalam Yesus Kristus.
Kisah kehidupan santo Leo Agung ini menginspirasi kita semua untuk memahami Sabda Tuhan pada hari ini. Dalam bacaan pertama, santo Paulus melihat dalam diri jemaat di Roma, kebajikan-kebajikan yang mereka miliki terutama kemampuan dalam hal pengetahuan mereka untuk saling menasihati dan mengasihi satu sama lain. Inilah perkataan Santo Paulus: “Saudara-saudaraku, aku sendiri memang yakin tentang kamu, bahwa kamu juga telah penuh dengan kebaikan dan dengan segala pengetahuan dan sanggup untuk saling menasihati.” (Rm. 15:14). Dia juga mengingatkan jemaat bahwa Tuhan telah menganugerahkan kasih karunia atau kharisma kepadanya sebagai seorang Yahudi untuk mengasihi dan melayani Yesus Kristus dan jemaat yang bukan Yahudi. Dengan semangat pelayanan seperti ini maka bangsa bukan Yahudi pun dapat menerima Allah dan mereka pun dapat diterima oleh Allah di dalam hati-Nya. Semangat pelayanan ini membuat dia bermegah di dalam Tuhan Yesus Kristus. Ia juga selalu berkeliling untuk mewartakan Injil supaya Tuhan Yesus semakin dikenal. Pada akhirnya Tuhan Yesus berkata: “Mereka, yang belum pernah menerima berita tentang Dia, akan melihat Dia, dan mereka, yang tidak pernah mendengarnya, akan mengertinya.” (Rm. 15:21)
Tuhan Yesus dalam bacaan Injil Lukas hari ini menceritakan tentang kemampuan yang Tuhan berikan kepada setiap orang untuk memperoleh keselamatan. Kisah mendengar tentang kisah bendahara yang tidak jujur. Dia tidak hanya tidak jujur kepada majikannya sehingga dipecat, dia juga menipu dengan membuat surat utang palsu. Dia berpikir bahwa tuannya tidak tahu, padahal tuannya juga tahu tentang penipuan yang dilakukannya. Di sini kelihatan bahwa tuannya sangat bijak. Ia terus terang mengatakan kepada bendaharanya bahwa sebagai seorang profesionalis yang cerdik. Ia berusaha memujinya karena hamba itu memiliki kecerdikan untuk memperoleh jalan menuju kebahagiaan. Maka tentu saja di sini kita tidak perlu melihat kelicikan dan ketidakjujuran sang bendahara sebagaimana adanya, tetapi bagaimana dia berusaha untuk menjadi aman setelah dipecat tuannya. Kita pun diberikan Tuhan akal budi untuk memikirkan jalan keselamatan kita. Bagaimana kita mencari akal untuk menapai keselamatan. Kita mengingat perkataan Tuhan Yesus: “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” (Mat 7:13-14).
Salib dan damai yang diajarkan santo Leo Agung membantu kita untuk bertumbuh dalam hidup dan pelayanan kita. Kita mesti bermegah seperti Paulus karena kita melayani Tuhan dengan sukacita di tengah saudari dan saudara kita. Kita berani menderita, memikul salib demi keselamatan kita. Semoga santo Leo Agung menginspirasi kita dan mendoakan keselamatan kita. Santo Leo Agung, doakanlah kami. Amen
P. John Laba, SDB