Hari Rabu, Pekan ke-IV Paskah
Kis. 12:24-13:5a
Mzm. 67:2-3,5,6,8
Yoh. 12:44-50
Tuhan turut bekerja
Mengawali renungan pada hari Rabu ini, saya mengingat ‘Christus Vivit’ yakni Seruan Apostolik Pascasinode dari Paus Fransiskus bebera tahun yang lalu. Beliau menulis: “Kristus hidup. Dia adalah harapan kita dan kemudaan paling indah dari dunia ini. Apa pun yang disentuh oleh-Nya menjadi muda, menjadi baru, dipenuhi hidup. Maka, kata-kata pertama yang ingin saya sampaikan kepada setiap orang muda Kristiani adalah: Dia hidup dan ingin agar engkau hidup!” (CV,1). Bagi saya, perkataan sang pemimpin Gereja ini, membuka seluruh wawasan kita untuk semakin mengenal dan memahami rencana Tuhan yang begitu indah bagi Gereja dan perkembangannya sepanjang masa.
Santo Luas menceritakan pengalaman indah komunitas Gereja perdana. Masa pasca pertobatan Saulus benar-benar memiliki makna yang mendalam. Sesuai nasihat Kristus sang Terang sejati, Gereja tidak hanya berkembang di Yerusalem dan sekitarnya saja. Gereja semakin berani dan berkembang di seluruh dunia. Kita mengingat bahwa Gereja mulai berkembang di Antiokhia yang di Siria. Bahkan semua pengikut Kristus yang tinggal dan berkembang bersama Saulus di sebut untuk pertama kalinya sebagai orang-orang Kristen atau pengikut Yesus orang Nazaret. Sabda Tuhan semakin tersebar dan banyak didengar di mana-mana. Saulus bersama team misionernya yakni Barnabas, Yohanes yang disebut Markus. Selain itu ada nabi dan pengajar lain yakni Simon atau Niger, Lukius dari Kirene dan Menahaem. Mereka semua bersatu sambil berpuasa dan berdoa dalam ibadah. Roh Kudus turut bekerja dalam membangkitkan semangat misioner mereka: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” (Kis 13:2). Roh Kuduslah yang menguatkan jiwa misioner Saulus dan rekan-rekannya ini.
Mengapa Saulus dan Barnabas begitu berani melakukan pekerjaan misioner mereka? Satu alasannya adalah Tuhan Yesus selalu hadir di dalam Gereja sebagai terang sejati. Meminja Paus Fransiskus, Kristus menjadi harapan kita sebagai orang beriman. Kita sungguh percaya kepada-Nya sebagaimana dialami oleh Saulus dan Barnabas yang sudah dikhususkan ini. Tepatlah perkataan Tuhan yang meneguhkan kita semua: “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.” (Yoh 12:44-45).
Apa yang harus kita lakukan?
Kita dapat menjadi orang-orang khusus yang dipilih Tuhan untuk melayani-Nya. Dalam Roh Kudus, Tuhan mengkhususkan kita untuk melayani-Nya di mana kita berada, entah di dalam keluarga, tempat bekerja maupun di dalam Gereja yang lebih luas. Mari kita tetap menyadaei bahwa Tuhan turut bekerja di dalam hidup kita.
P. John Laba, SDB