Hari Rabu Pekan III Paskah
Kis. 8:1b-8
Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a
Yoh. 6:35-40
Lectio:
“Di Rumah Ibada di Kapernaum, Yesus berkata kepada orang banyak: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Renungan:
Percayalah…
Ada seorang pemudi yang baru divonis oleh dokter bahwa ia harus segera mengalami tidakan operasi di rumah sakit karena penyakit ganas yang menggerogoti tubuhnya. Konon ia sudah berada di stadium terakhir. Dia kembali ke rumah dan hanya berpasrah pada kuasa Tuhan. Ia melakukan tindakan-tindakan praktis yakni berpuasa, mengikuti ekaristi harian untuk menerima komuni kudus dan berpasrah diri kepadada Tuhan. Dengan melakukan ketiga hal ini, ia tetap merasa kuat untuk menghadapi berbagai macam tindakan medis yang dilewatinya. Ia percaya bahwa komuni kudus memiliki kuasa penyembuhan yang diterimanya bukan hanya sekedar hosti saja, melainkan Tubuh Kristus sendiri yang memiliki daya penyembuh. Hal yang mengagetkan dirinya dan dokter yang menanganinya adalah bahwa rencana operasinya batal karena sebelumnya dokter memeriksa ulang dan tidak menemukan penyakit apapun. Ia dinyatakan sembuh secara ajaib. Mukjizat itu sungguh nyata! Dengan bangga ia mengatakan bahwa Tuhan Yesus menyembuhkannya.
Pada hari ini kita berjumpa dengan Tuhan Yesus yang sedang berbicara kepada orang banyak di dalam Sinagoga di Kapernaum: “Akulah Roti Hidup!” Yesus menyebut diri-Nya sebagai ‘Roti Hidup’ artinya Yesus adalah sumber kehidupan kekal dan sebagai makanan rohani yang tentu saja menawarkan lebih dari sekedar makanan jasmani saja. Yesus sebagai Roti Hidup memenuhi kebutuhan dan kerinduan kita yang terdalam, memenuhi kita dengan berkat rohani dan mencegah kelaparan dan kehausan rohani.
Yesus adalah Roti Hidup dan bahwa setiap orang yang datang dan percaya kepada-Nya tidak akan pernah lapar dan haus lagi. Orang seperti ini memiliki hidup kekal yang diberikan oleh Yesus sang Roti Hidup. Semua orang yang datang dan percaya kepada Yesus adalah pemberian dari Bapa dan Yesus sendiri tidak akanmenolak atau membuangnya. Kehendak Bapa bagi Yesus adalah menerima dan menyelamatkan manusia dengan membangkitkan manusia pada akhir zaman. Hal yang dapat kita lakukan adalah tetap melihat dan percaya kepada Yesus. Melihat dan percaya berarti mengasihi Yesus yang lebih dahulu mengasihi kita. Mengasihi Yesus berarti melakukan segala pekerjaan yang dikehendaki Yesus bagi kita yakni percaya kepada-Nya.
Yesus adalah Roti Hidup yang siap untuk diambil, dipecah-pecah dan dibagikan sebagai santapan yang menghidupkan. Roti Ekaristi yang memiliki kuasa untuk mengubah dan menyembuhkan kita semua. Yesus sebagai Roti Hidup memanggil kita untuk memperhatikan kehidupan kaum Kecil, Lemah, Miskin, Tersingkir dan Difabel (KLMTD). Yesus sudah melakukannya kepada kita maka mari kita melakukannya kepada sesame kita. Kuncinya adalah datang dan percayalah makan tak ada lagi kehausan dan kelaparan yang menghalangi kita untuk bersatu dengan Yesus.
Doa: Tuhan Yesus, Engkau adalah Roti Hidup yang turun dari Surga dan memberi hidup baru kepada kami. Bantulan kami untuk peka dan tidak menolak orang yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel di sekitar kami. Amen.
P. John Laba, SDB