Ketika ada Penindasan

Hari Rabu, Pekan Biasa ke-XIII
Kej. 21:5,8-20
Mzm. 34:7-8,10-11,12-13
Mat. 8:28-34

Ketika ada penindasan

Adalah Frederick Douglass. Penulis dan penggerak hak-hak sipil orang-orang Afrika-Amerika ini pernah berkata begini: “Di mana keadilan ditolak, di mana kemiskinan dipaksakan, di mana kebodohan merajalela, dan di mana suatu kelas tertentu dibuat merasa bahwa masyarakat adalah konspirasi terorganisir untuk menindas, merampok, dan merendahkan mereka, baik orang maupun harta benda tidak akan aman.” Ini adalah ungkapan hati seorang yang sedang mengalami penindasan dan ketidakadilan. Orang yang tertindas akan mencari keadilan dan kebenaran dalam Tuhan dan Tuhan akan hadir sebagai penolong dan pembebas.

Kita berjumpa dengan keluarga Abraham dan Sara melalui Sabda Tuhan yang kita dengar pada hari ini dari Kitab Kejadian. Sara sebagai wanita pilihan Tuhan Allah pernah mengalami peninadasan dari Hagar hambanya setelah Hagar sendiri menyadari bahwa ia sedang mengandung dan akan melahirkan Ismael anaknya bagi majikannya Sara dan Abraham. Hagar merasa lebih bernilai karena dapat memberi keturunan kepada Abraham. Situasi berubah ketika Sara sendiri mengandung dan melahirkan Ishak bagi Abraham. Penindasan berubah, kali ini dari pihak Sara kepada Hagar dan Ismael anaknya. Situasi saling menindas ini sungguh nyata. Hagar dan Ismael diusir. Namun Tuhan memiliki kuasa untuk mengeluarkan orang dari penindasan. Sara mengalami kebahagiaan karena melahirkan Ishak. Hagar dan Ismael memang diusir, namun Tuhan mengghendaki supaya Ismael nantinya menjadi bangsa yang besar.

Kita juga berjumpa dengan dua orang yang kerasukan setan dan mendapatkan pembebasan dari Tuhan Yesus. Kedua orang ini mengalami penindasan yang berat: dirin mereka mengalami kerasukan setan, mereka mengalami penolakan daru sesama karena sangat mereka berdua menakutkan, apalagi mereka datang dari pekuburan. Mereka mengalami peninadasan dari setan dan manusia. Kekerasam verbal dan fisik tentu mereka rasakan. Di saat seperti ini Tuhan Yesus hadir sebagai Mesias, pembebas bagi mereka. Manusia boleh menolak mereka yang kerasukan setan, namun Tuhan Yesus menerima dan membebaskan mereka dari kuasa setan.

Bagaimana dengan kita? Terlalu banyak penindasan dan ketidakadilan dalam masyarakat kita. Apakah kita menyadarinya? Apa yang harus kita lakukan?

P. John Laba, SDB