Pokok-Pokok Permenungan 9 Juli 2025 – ORK KAJ

Hari Rabu, Pekan Biasa ke-IV/C
Kej. 41:55-57; 42:5-7a,17-24a
Mzm. 33:2-3,10-11,18-19
Mat. 10:1-7

Bacaan I: Kej. 41:55-57; 42:5-7a,17-24a
Pokok Permenungan:

* Pesan utama dari Kejadian 41:55-57 dan 42:5-7a, 17-24a adalah bahwa otoritas dan perencanaan Yusuf yang diberikan Allah menyelamatkan Mesir dan keluarganya dari kelaparan selama tujuh tahun. Hal ini menyoroti pentingnya persiapan dan ketaatan pada tuntunan ilahi.
* Tuhan menggunakan pandangan ke depan dan kebijaksanaan Yusuf untuk memastikan kelangsungan hidup Mesir selama masa kelaparan yang parah. Setelah tujuh tahun kelimpahan, kelaparan dimulai, dan orang-orang Mesir, yang sangat membutuhkan makanan, diarahkan oleh Firaun kepada Yusuf, yang telah mempersiapkan diri untuk peristiwa ini. Yusuf, pada gilirannya, membuka gudang dan menjual gandum kepada orang-orang Mesir dan orang-orang dari seluruh dunia, menunjukkan penyediaan Tuhan dan peran Yusuf sebagai pemimpin yang ditunjuk secara ilahi.
* Kejadian 41:55-57: Bagian ini menjelaskan bagaimana Yusuf, dalam posisinya sebagai gubernur Mesir, menyediakan makanan bagi rakyatnya selama masa kelaparan. Firaun memerintahkan orang-orang Mesir untuk pergi kepada Yusuf untuk meminta makanan, menyoroti otoritas Yusuf dan kepercayaan yang meluas terhadap kemampuannya.Dampak kelaparan di Mesir juga digarisbawahi.
* Kelaparan dan Keputusasaan: Kejadian 41:55-57 menggambarkan orang-orang Mesir yang berseru kepada Firaun untuk meminta makanan saat kelaparan melanda.
* Peran Yusuf: Firaun, yang menyadari otoritas Yusuf, menyuruh orang-orang untuk pergi kepada Yusuf dan melakukan apa yang dikatakannya, menyoroti posisi Yusuf sebagai sosok yang berkuasa.
* Penyediaan dan Kepemimpinan: Yusuf membuka gudang-gudang, menunjukkan keberhasilan perencanaannya selama tahun-tahun kelimpahan, dan menjual gandum kepada orang-orang, memastikan kelangsungan hidup mereka.
* Dampak di Seluruh Dunia: Kelaparan tidak hanya terjadi di Mesir; orang-orang dari seluruh dunia datang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, menyoroti parahnya kelaparan dan peran Yusuf sebagai pemimpin yang menyediakan kebutuhan semua orang.
* Kejadian 42:5-7a, 17-24a: Bagian ini memperkenalkan saudara-saudara Yusuf, yang tidak mengetahui identitasnya, datang ke Mesir untuk membeli gandum.Yusuf menguji kejujuran mereka dengan memenjarakan mereka. Dia juga menyebutkan bahwa mereka harus kembali dengan saudara bungsu mereka, Benyamin, yang merupakan tanda bahwa Yusuf tidak sepenuhnya melupakan saudara-saudaranya dan peristiwa masa lalu.
* Fokus perhatian perikop ini pada ujian Yusuf kepada saudara-saudaranya dan pengungkapan kesalahan dan perubahan hati mereka setelah itu. Hal ini menyoroti kedaulatan Allah dalam menggunakan dosa saudara-saudara itu untuk tujuan yang lebih besar, yang pada akhirnya mengarah pada rekonsiliasi mereka dengan Yusuf dan pemeliharaan keluarga mereka selama masa kelaparan.
*Kejadian 42:5-7a: Bagian ini menggambarkan Yusuf, yang kini berkuasa di Mesir, menggunakan sebuah ujian untuk mengetahui apakah saudara-saudaranya, yang menjualnya ke dalam perbudakan beberapa tahun sebelumnya, telah berubah. Ia berpura-pura menjadi penguasa asing dan menuduh mereka sebagai mata-mata, sehingga menghambat saudara-saudaranya untuk mendapatkan gandum.
Kejadian 42:17-24a: Bagian ini merinci penderitaan saudara-saudara Yusuf dan pengakuan mereka sendiri atas dosa mereka sebelumnya terhadap Yusuf. Mereka merenungkan tindakan mereka dan menyatakan penyesalan atas perbuatan mereka. Dalam percakapan mereka, mereka menunjukkan tanda-tanda pertobatan dan kesediaan untuk mengubah cara hidup mereka, mengakui kesalahan mereka.
Tema: Perikop ini menggarisbawahi tema pengampunan, rekonsiliasi, dan kemampuan Allah untuk bekerja bahkan melalui dosa. Hal ini menunjukkan bagaimana Allah dapat menggunakan situasi yang paling sulit sekalipun untuk menggenapi rencana-Nya. Pengalaman saudara-saudara ini menyoroti konsekuensi dari dosa, tetapi juga potensi untuk transformasi dan penebusan.
* Peran Yusuf: Yusuf, yang bertindak sebagai penguasa, menguji saudara-saudaranya untuk melihat apakah mereka telah belajar dari kesalahan mereka di masa lalu. Dia membiarkan mereka menderita akibat perbuatan mereka, tetapi pada akhirnya menunjukkan belas kasihan dan memenuhi kebutuhan mereka. Tindakannya menunjukkan pertumbuhan dan kemampuannya untuk mengampuni.
* Pada intinya, narasi ini menekankan bahwa pandangan ke depan Yusuf dan rencana Tuhan membawa kepada kelestarian kehidupan di Mesir dan, secara tidak langsung, keselamatan keluarganya. Peristiwa-peristiwa ini juga mulai menunjukkan potensi rekonsiliasi antara Yusuf dan saudara-saudaranya.

Bacaan Injil: Mat. 10:1-7

Pokok-pokok permenungan:
* Pesan utama dari Matius 10:1-7 adalah bahwa Yesus menugaskan kedua belas murid-Nya untuk berkhotbah, menyembuhkan, dan mengusir roh-roh jahat, dengan fokus pada “domba-domba Israel yang hilang” dan menyatakan bahwa “Kerajaan Surga sudah dekat”. Dia memberi mereka kuasa untuk menyembuhkan dan kuasa atas roh-roh jahat. Perikop ini menyoroti misi dan otoritas awal para murid, menekankan pentingnya pelayanan mereka dalam memberitakan kedatangan pemerintahan Allah yang sudah dekat.
* Panggilan Yesus: Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberikan kuasa atas roh-roh jahat kepada mereka, memampukan mereka untuk menyembuhkan dan mengusir roh-roh jahat.
* Misi yang terbatas: Para murid diperintahkan untuk memfokuskan pelayanan mereka pada “domba-domba Israel yang hilang” (orang-orang Yahudi) dan untuk menghindari wilayah-wilayah bukan Yahudi atau kota-kota Samaria.
* Pemberitaan dan Penyembuhan: Mereka harus memberitakan, “Kerajaan Surga sudah dekat,” dan menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, mentahirkan orang kusta, dan mengusir setan.
* Memberi dengan cuma-cuma: Yesus menekankan bahwa mereka harus dengan bebas memberikan apa yang telah mereka terima dengan bebas.
* Persiapan untuk Masa Depan: Bagian ini menetapkan panggung bagi pelayanan para murid, mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dan kesempatan yang ada di depan.

P. John Laba, SDB