Peringatan Wajib St. Benediktus
Kej. 46:1-7,28-30
Mzm. 37:3-4,18-19,27-28,39-40
Mat. 10:16-23
Katakan tidak pada ‘workaholism’!
Kita semua pasti pernah mendengar kata workaholism atau work addiction. Workaholism adalah kecanduan kerja atau kecanduan bekerja. Ini adalah fenomena pada orang tertentu di mana ada semacam kebutuhan kompulsif untuk bekerja secara berlebihan hingga merugikan aspek lain dalam hidup pribadi. Kondisi ini ditandai dengan ketidakmampuan untuk melepaskan diri dari pekerjaan, bahkan ketika hal tersebut tidak diperlukan atau tidak bermanfaat. Kecanduan kerja ini dapat menyebabkan pengaruh negatif terhadap kesehatan fisik dan mental, hubungan interpersonal.
Saya menampilkan kata workaholism atau kecandan kerja ini untuk mengingatkan kita pada perkataan orang kudus hari ini yakni santo Benediktus. Kita semua mengetahui perkataan santo Benediktus tentang berdoa dan bekerja (ora et labora). Perkataan ini membuka pikiran kita akan kehendak santo Benediktus supaya ada keseimbangan antara hal berdoa, bekerja dan hidup bersama di dalam komunitas atau keluarga. Ketika seorang kecanduan kerja maka dengan sendirinya dia terganggu dalam hidup doa dan juga relasi antar pribadi di dalam komunitas atau keluarga. Maka perlu keseimbangan dalam doa, kerja untuk menguatkan kebersamaan dalam keluarga.
Santo Benediktus membuka wawasan kita juga untuk menghayati Sabda Tuhan pada hari ini. Yakub adalah seorang beriman dan pekerja keras di dalam keluarganya. Ia memiliki banyak ternak yang digembalakan oleh anak-anaknya. Ketika mendengar bahwa Yusuf masih hidup maka dia berusaha untuk bertemu dengan Yusuf demikian pun Yusuf. Tuhan menyertai Yakub sehingga dapat bertemu dengan Yusuf. Mereka kembali menjadi satu keluarga yang utuh. Yakub berkata: “Sekarang bolehlah aku mati, setelah aku melihat mukamu dan mengetahui bahwa engkau masih hidup.” (Kej.46:30). Tuhan Yesus mengingatkan para murid supaya memiliki keseimbangan hidup dalam berelasi dengan orang lain, karena mereka diutus seperti domba ke tengah-tengah serigala (Mat 10:16). Akan ada penderitaan namun mereka harus tetap berdoa dan bekerja sehingga kekompakan dalam kebersamaan dapat terwujud.
Bagaimana dengan kita?
Tantangan dalam hidup bersama adalah workaholism. Orang yang kecanduan kerja dengan sendirinya akan lalai dalam berdoa, sehingga mereka juga tidak dapat hidup berdampingan dalam keluarga. Orang kecanduan dalam berdua dapat lalai dalam berkarya dan hidup bersama. Tentu saja hidup yang seimbang sebagaimana diharapkan oleh St. Benediktus dapat menjadi Kompas bagi hidup kita dalam bermisi saat ini. Katakan tidak pada workaholism!
P. John Laba, SDB