Hari Sabtu, Pekan Biasa ke XV/C
Kel. 12:37- 42
Mzm. 136:1,23-24,10-12,13-15
Mat. 12:14-21
Tuhan Menyembuhkanku
Saya selalu mengingat sebuah sharing dari seorang pemuda dalam sebuah retret bersama beberapa tahun yang lalu. Ia mengakui bahwa ketika masih berusia anak-anak, ia adalah seorang pelangganan tetap Rumah Sakit di dekat rumahnya. Para dokter dan perawat sudah menghafal nama, jenis penyakit yang dideritanya dan waktu kunjungannya ke rumah sakit tersebut. Dia sempat disindir oleh teman-temannya bahwa lebih baik ia mengganti alamat KTP-nya yaitu Rumah Sakit. Dia hanya tersenyum dan berkata dalam hatinya: ”Badao pasti akan berlalu. Tuhan akan menyembuhkanku pada waktu yang tepat”. Mukjizat itu nyata. Ia mendapat penyembuhan ajaib dari Tuhan. Dia sendiri merasa heran sekaligus bersyukur atas keajaiban yang dialaminya dari Tuhan.
Kisah-kisah di dalam Kitab Suci juga selalu diselipi dengan sosok orang yang menderita bertahun-tahun dan pada akhirnya mendapatkan kesembuhan secara ajaib. Misalnya, seorang wanita yang menderita sakit pendarahan selama 12 tahun, akhirnya menjadi sembuh dengan hanya menyentuh ujung jubah Tuhan Yesus saja (Mrk 5:25). Orang-orang yang meninggal dunia dibangkitkan oleh Tuhan Yesus. Mereka adalah Lazarus, pemuda Nain dan anak perempuan Yairus. Tuhan sungguh menyelamatkan orang-orang yang berharap kepada-Nya. Di saat-saat seperti ini, Tuhan Yesus melarang dengan keras supaya orang-orang saat itu jangan memberitahukan kepada siapapun tentang identitas-Nya. Tuhan Yesus melakukan karya-karya besar namun tetap menunjukkan diri-Nya sebagai pribadi yang lemah lembut dan rendah hati. Inilah sebuah pelajaran hidup bagi kita semua.
Tuhan Allah melakukan karya-karya besar bagi umat Israel. Mereka mengalami perbudakan di Mesir selama 430 tahun. Tentu saja hal ini merupakan pengalaman hidup keras di negeri asing ini dan sangat menyakitkan. Namun Tuhan sendiri tidak membiarkan umat pilihan-Nya ini selamanya menderita. Ia mengutus Musa dan Harun untuk bernegosiasi dengan Firaun. Pada akhirnya Tuhan membebaskan mereka secara ajaib. Mereka semua beserta ternaknya dapat meninggalkan Raamses menuju ke Sukot. Tuhan memiliki kuasa untuk membebaskan manusia dari tekanan dan penindasan apapun.
Sabda Tuhan hari ini sungguh menguatkan kita semua. Hampir setiap hari kita bergumul dengan kehidupan kita sendiri di hadirat Tuhan. Banyak orang mengalami sakit penyakit tertentu dan mendapatkan penyembuhan ajaib dari Tuhan Yesus, karena mereka percaya kepada-Nya. Bangsa Israel bisa bebas dari belenggu Mesir sebagai bangsa asing karena iman Musa kepada Yahwe. Bagaimana dengan kita? Apakah kita mengandalkan Tuhan atau terus mengandalkan diri kita sendiri ketika sedang bergumul?
P. John Laba, SDB