Pesta St. Fransiskus Xaverius
1Kor 9:16-19.22-23
Mzm 117:1.2
Mrk 16:15-20
Lectio:
Pada suatu hari Yesus yang bangkit berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya. Demikianlah Sabda Tuhan. Syukur kepada Allah
Renungan:
Tuhan turut bekerja dalam bermisi
Kita berada di hari ketiga di bulan Desember menuju ke puncak tahun 2025. Ini juga sebagai pekan pertama dalam masa adven, dikenal juga sebagai pekan pengharapan. Secara simbolis pada lingkaran adven ada dedaunan berwarna hijau sebagai simbol kehidupan dan pengharapan baru. Ada pucuk-pucuk baru yang akan muncul dan membawa harapan. Sambil merasakan masa Adven, kita juga mengenang santu Fransiskus Xaverius, pelindung misi. Dia membawa harapan kepada bangsa-bangsa sebagaimana disabdakan Tuhan Yesus dalam Injil pada hati ini. Dia tidak kenal lelah membawa harapan bahkan sampai ke Nusantara ini. Kita bersyukur karena kehadiran santu Fransiskus Xaverius dan kedua martir Nusantara yakni Betao Dionisus dan Beato Redemptus yang kita kenang pada tanggal 1 Desember yang lalu.
Santu Fransisus Xaverius memberi inspiras-inspirasi baru bagi kita. Ada dua kutipan inspiratif hari ini dari orang kudus kita ini:
Pertama, “Saya adalah seorang yang memiliki kemampuan terbatas, meskipun demikian, saya telah dapat membantu banyak orang untuk mengenal Allah, yang sebelumnya mereka tidak kenal.” Kutipan ini menandakan bahwa dalam pernyataan yang penuh kerendahan hati ini, Santu Fransiskus Xavier mengakui keterbatasannya namun merayakan kesuksesan misinya. Hal ini menunjukkan kerendahan hatinya dan keyakinannya pada kuasa Allah yang bekerja melalui dirinya, meskipun ia merasa lemah. Kerendahan hati inilah yang membuat Fransiskus Xavier menjadi misionaris yang efektif, bergantung pada iman dari pada sekedar hanya keyakinan diri semata.
Kedua, Santu Fransiskus Xaverius pernah berdoa: “Ya Tuhan, aku mencintai-Mu! Bukan karena Engkau memiliki kuasa untuk memberikan surga atau neraka, tetapi hanya karena Engkau adalah Tuhanku.” Kutipan ini mencerminkan cinta Santu Fransiskus Xaverius yang mendalam kepada Tuhan, yang melampaui kepentingan pribadi atau rasa takut akan hukuman. Kesetiaan murni dan kedewasaan rohaninya yang mendalam terlihat jelas, menunjukkan bahwa ia memandang Tuhan bukan hanya sebagai sumber anugerah atau sebuah konsekuensi, tetapi sebagai sumber cinta dan kasih karunia yang tertinggi.
Pengalaman pribadi santu Fransiskus Xaverius ini menandakan bahwa Tuhan turut bekerja dalam tugasnya sebagai pelayan misi dan pelayan sabda Tuhan. Dalam bacaan Injil, Tuhan Yesus yang bangkit dengan mulia menampakkan diri kepada para murid-Nya serta mengutus mereka dengan pesan: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” (Mark 16:15-18).
Pesan menarik dari perikop kita ini adalah perintah dari Yesus yang sudah bangkit kepada para murid-Nya untuk menyebarkan Injil kepada semua orang di mana pun. Misi ini mencakup janji keselamatan bagi orang-orang beriman dan hukuman bagi yang tidak beriman, serta jaminan bahwa pesan tersebut akan dikonfirmasi dengan tanda-tanda supernatural yang dilakukan Yesus sendiri. Perikop kita ini diakhiri dengan kenaikan Yesus ke surga dan ketaatan para murid terhadap perintah-Nya.
Pada hari ini kita semua diteguhkkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Dalam masa adven ini kita dipanggil untuk bermisi dengan membawa harapan kepada orang-orang yang tidak berpengharapan supaya memiliki pengharapan. Mereka yang tidak percaya supaya dapat percaya kepada-Nya. Semua ini dapat terjadi karena Tuhan turut bekerja.
Doa: Tuhan Bapa di dalam surga. Kami bersyukur kepada-Mu karena Yesus Kristus Putra-Mu rela menjadi manusia seperti kami supaya dapat menyelamatkan kami. Bantulah kami untuk memiliki pengharapan dan merasakan kehadiran-Mu dalam hari-hari kehidupan kami. Amen.
P. John Laba, SDB