Jujurkah Aku?
Kata-kata yang menguatkan kita pada hari ini saya ambil dari Kitab Mazmur: “Siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah” (Mzm 50:23b).
Sebenarnya begitu sederhana perkataan Tuhan ini namun sangat berat untuk menghayatinya, terutama bagaimana kita berlaku jujur bagi diri kita sendiri supaya dapat melihat keselamatan yang dari Allah. Betapa sulitnya orang untuk menjadi jujur dengan dirinya sendiri. Kalau tidak bisa jujur dengan sendiri maka dampaknya adalah tidak jujur dengan sesama dan dengan Tuhan. Sebab itu hendaknya kita belajar hari ini untuk menjadi jujur dengan diri sendiri. Pertanyaan penunutunnya: “Jujurkah aku?” Apakah Aku seorang pribadi yang jujur? Seorang Romo yang jujur, ayah yang jujur, ibu yang jujur, Anak yang jujur, pasutri yang jujur, pekerja yang jujur, pemimpin yang jujur. Kalau kita bisa hidup jujur dan menjadikannya sebagai jalan hidup kita maka kita akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah. Keselamatan adalah milik kita.
Saya setuju dengan Mahatma Gandhi yang mengatakan: “Berperilaku jujur memang sulit. Namun, bukan berarti tidak mungkin dilakukan.” Kita harus berusaha keras untuk menjadi jujur. Sekali kita tidak jujur maka ada krisis kepercayaan kepada diri kita. Dalam bergaul dengan teman, kita perlu jujur. Kalau tidak maka tidak ada kepercayaan kepada kita. Musisi Rock Joh Lenon pernah berkata: “Menjadi jujur mungkin tidak membuatmu mendapatkan banyak teman, tapi akan selalu membuatmu mendapatkan teman yang sebenarnya.”
Pada hari ini kita belajar jujur dan jujur lagi. Jangan bohong ya. Kita jujur maka semua orang akan menjadi jujur dan Bahagian. Selamat berkarya dan Tuhan memberkati.
PJ-SDB