Allah adalah kasih
Paus Fransiskus menulis kepada kaum muda kebenaran-kebenaran yang perlu mereka ketahui dalam Christus Vivit (CV) yakni: Pertama, Allah adalah kasih. Kedua, Kristus menyelamatkanmu. Ketiga, Kristus hidup. Keempat, Roh Kudus memberi hidup. Berkaitan dengan kebenaran pertama bahwa Allah adalah kasih, Paus Fransiskus menulis: “Pertama-tama saya ingin mengatakan kepada kalian kebenaran yang pertama: “Allah mengasihi kamu.” Tidaklah penting jika kamu telah mendengar hal itu, saya ingin mengingatkanmu: Allah mengasihi kamu. Janganlah pernah meragukan ini, apa pun yang terjadi dalam hidupmu. Dalam berbagai keadaan, kalian dikasihi tanpa batas.” (CV, 112). Paus juga mengatakan: “Bagi-Nya kalian benar-benar berharga, kalian bukanlah tidak berarti, kalian benar-benar penting bagi-Nya, karena kalian adalah perpanjangan tangan-Nya. Maka dari itu saya memberikan perhatian kepada kalian dan mengingat kalian dengan kasih.” (CV, 115).
Allah adalah kasih. Tuhan menunjukkan diri-Nya sebagaimana dikatakan dalam nubuat Hosea: “Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka” (Hos 11:4). Tuhan memperlihatkan wajah-Nya yang penuh kerahiman kepada manusia. Manusia tidak setia tetapi Tuhan tetap setia selamanya. Andaikan masing-masing kita dapat menunjukkan wajah Allah yang penuh kasih maka tentu dunia kita akan berbeda. Kasih Tuhan menguasai diri kita, dan kita berbagi kasih dengan sesama. Tuhan Yesus sangat tepat ketika mengatakan: “Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.” Kita menerima kasih Tuhan gratis dan kita bertugas untuk mengasihi dengan kasih Allah.
Saya mengakhiri refleksi ini dengan mengutip Paus Fransiskus dalam Christus Vivit: “Kasih-Nya adalah sebuah kasih “yang tidak membebani atau menindas, sebuah kasih yang tidak meminggirkan dan tidak membungkam dan tidak diam, sebuah kasih yang tidak merendahkan atau memperhamba. Itulah kasih dari Tuhan, cinta kasih sehari- hari, bijaksana dan menghargai, kasih yang bebas dan membebaskan, kasih yang menyembuhkan dan memajukan. Ini adalah kasih Tuhan, yang lebih banyak tahu membangkitkan daripada menjatuhkan, mendamaikan daripada melarang, memberi kesempatan baru daripada menyalahkan, lebih tahu masa depan daripada masa lalu.” (CV, 116).
Tuhan memberkati kita semua.
P. John Laba, SDB