Kekuatan dalam memberi salam
Seorang ibu selalu mengulangi perkataan yang sama kepada anaknya semata wayang untuk tidak lalai dalam memberi salam ketika menjumpai orang lain. Misalnya memberi ucapan selamat pagi, selamat siang, selamat malam, selamat tidur, selamat makan dan selamat-selamat lainnya. Perkataan ibunya ini membuatnya menjadi pribadi yang dinilai sopan oleh orang lain karena ia suka memberi salam dan ucapan selamat. Tentu saja semua ini berawal dari kebiasaan baik karena perkataan yang terus menerus diucapkan ibunya, yang kadang dirasakan membosankan tetapi ternyata menjadi sebuah bagian penting dalam proses mengedukasi dirinya. Semua hal baik berasal dari kebiasaan baik yang diulang-ulang dalam hidup pribadi. Apakah anda juga memiliki kebiasaan untuk memberi salam dan mengucapkan selamat kepada orang lain? Kadang-kadang orang sulit atau masa bodoh untuk memberi salam atau mengucapkan selamat. Padahal dengan cara seperti ini dapat membantu kita untuk memperkokoh relasi antar pribadi satu sama lain.
Saya tertarik dengan sosok dua orang bersaudara dan statusnya adalah bumil atau ibu-ibu hamil dalam Injil. Mereka adalah Maria ibu Yesus, istri Yusuf dari Nazaret dan Elizabeth, istri Zakharias dari Ein Karem. Kedua wanita ini sama-sama sedang hamil, Maria hamil muda dan Elizabeth hamil tua. Maria meninggalkan Nazareth menuju Ein Karem untuk melayani Elizabeth yang sedang hamil tua padahal dianggap mandul. Perjumpaan kedua ibu dan anak-anak di dalam rahim mereka memang sangat menakjubkan. Tetapi semuanya bermula dari salam. Penginjil Lukas mengisahkan bahwa Maria meninggalkan Nazareth, menuju Ein Karem, sebuah kota di Yudea. Perjumpaan Maria dan Elizbeth diawali dengan kata Shalom (שָׁלוֹם). Maria yang pertama-tama menyalami Elizabeth.
Apa yang terjadi?
Elizabeth penuh dengan Roh Kudus ketika menerima salam dari Maria, bahkan Yohanes Pembaptis dalam rahim Elizabeth ibunya melonjak kegirangan karena mendapat kunjungan Yesus. Kekuatan salam yang keluar dari mulut Maria mengubah segalanya: Elizabeth mengandung dan melahirkan di usia senja. Ini adalah hal yang luar biasa. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Salam saja bisa mengubah hidup banyak orang. Kebencian bisa berubah menjadi kebaikan dan berkat karena kekuatan Tuhan sendiri. Apakah anda memiliki kebiasaan menyalami orang-orang yang pertama datang kepadamu?
Bunda Maria adalah guru kehidupan bagi kita. Salam yang diterimanya dari Malaikat Gabriel saja tetap dikenang bahkan sampai saat ini dalam doa ‘salam Maria’. Malaikat memberi salam kepada Maria dan Maria merasakan sukacita. Maria memberi salam kepada Elizabeth dan membawa sukacita kepada mereka.
Tuhan memberkati kita dan mari kita saling memberi salam dan mengucapkan selamat. Jadikanlah sebagai kebiasaan yang baik dalam hidupmu.
P. John Laba, SDB