Homili 4 Januari 2014

Hari Sabtu Masa Natal

1Yoh 3:7-10

Mzm 98:1.7-8.9

Yoh 1:35-42

 

Lahir dari Allah

 

PJSDBPenulis Surat Pertama Yohanes melanjutkan pengajarannya tentang anak Allah. Bagi Yohanes, menjadi anak Allah adalah sebuah karunia yang indah dari Tuhan. Hal ini karena jasa Yesus Kristus yang rela menjadi manusia maka kita menjadi anak Allah. Dampak sebagai anak Allah adalah dunia tidak mengenal kita karena kita tidak mengenal dunia. Yohanes mau menekankan betapa luhurnya hidup kita di hadirat Tuhan. Kita mengingat kembali Kisah penciptaan manusia dalam kisah penciptaan di mana Tuhan menciptakan kita sesuai dengan wajahNya sendiri (Kej 1:27). Pemzamur berdoa: “Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayapMu”. Apakah anda bahagia sebagai anak-anak Allah?

Pada hari ini Yohanes menyadarkan kita bahwa sebagai anak Allah kita harus lepas dari kuasa dosa. Ia berkata: “Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barngsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar sama seperti Kristus adalah benar. Barangsiapa berbuat dosa berasal dari iblis sebab iblis dari mulanya berbuat dosa.” (1Yoh 3:7-8a). Kita sudah diciptakan sewajah dengan Tuhan, laksana biji mata maka seharusnya kita menyadarinya sebagai anugerah istimewa bahkan sebagai anak Allah. St. Paulus mengatakan karena pewartaan Injil maka kita adalah ahli waris dan anggota-anggota tubuh (Ef 3:6). Seharusnya kita malu kalau jatuh dalam dosa yang sama.

Selama bertahun-tahun menjadi seorang imam, saya melayani sakramen tobat. Saya sangat terkesan dengan seorang yang meminta saya menjadi bapak pengakuannya. Setiap dua minggu ia mengaku dosa dan memulai dengan kalimat yang bagus dan mendalam: “Bapa, berkatilah saya sebab saya ini orang berdosa. Pengakuan saya dua minggu yang lalu, dan pada saat itu saya berdoa doa tobat: “Tuhan yang maharahim, aku menyesal sungguh atas dosa-dosaku, sebab patut aku Engkau hukum, terutama sebab aku telah menghina Engkau yang mahamurah dan mahabaik bagiku. Aku berjanji dengan dengan pertolongan rahmatMu, hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi. Ya Allah ampunilah aku orang berdosa ini”, tetapi saya masih jatuh lagi dalam dosa-dosa tertentu”. Setiap kali mengakui dosanya pasti dia mengulangi kata-kata penting dalam doa tobat. Bagi saya ini sangat inspiratif bagi pemeriksaan bathin saya.

Ketika jatuh dalam dosa hendaknya kita selalu ingat akan kerahiman Tuhan. Yohanes mengatakan bahwa Yesus menyatakan diri supaya dapat membinasakan perbuatan-perbuatan iblis.  Kehadiran Yesus menyadarkan kita bahwa kita lahir dari Allah dan kalau kita lahir dari Allah maka kita tidak dapat berbuat dosa lagi karena Tuhan ada di pihak kita. Benih ilahi pun tetap ada di dalam diri kita. Orang melakukan kebenaran dan kasih lahir dari Allah. Orang yang hidupnya jauh dari kebenaran dan kasih dia adalah keturunan iblis (diabolos).

Penginjil Yohanes melanjutkan kisah pemanggilan murid-murid perdana. Andreas dan Yohanes adalah pemuda-pemuda yang mendengar Yohanes Pembaptis dan pewartaannya di sungai Yordan. Mereka dengan penuh keberanian mengikuti semua perkataan Yohanes. Ketika Yesus datang kepada Yohanes Pembaptis, ia berkata kepada para muridnya: “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia!” (Yoh 1:29.36). Mendengar Yesus sebagai Anak Domba Allah Andreas dan Yohanes menangkap ide dari para nabi tentang Hamba Allah yang akan menyelamatkan umat manusia. Mereka pun meninggalkan Yohanes Pembaptis dan mengikuti Yesus.  Merasa bahwa ada dua pemuda yang mengikutiNya maka Yesus bertanya: “Apa yang kamu cari?” Yesus tidak bertanya. “Siapakah yang kamu cari?” Andreas dan Yohanes cerdas menjawabNya: “Guru di mana Engkau tinggal?” Yesus menjawab, “Mari dan lihatlah!” Sekali lagi Yesus tidak menjawab di mana sebenarnya Ia tinggal tetapi Ia menghendaki supaya mereka datang, melihat dan tinggal bersamaNya.

Tinggal bersama Yesus memberi dampak dalam kehidupan pribadi yakni perubahan yang radikal untuk selamanya bersama Yesus. Pada hari berikutnya Andreas berjumpa dengan saudaranya dan mengatakan, “Kami telah menemukan Mesias” Perjumpaan dengan sang Mesias merupakan perjumpaan penuh kasih sehingga sejak saat itu mereka dengan sikap lepas bebas mengikuti Yesus kemana pun Ia pergi. Orang-orang yang percaya bahwa ia lahir dari Allah akan berusaha untuk menjadi tanda dan pembawa kasih Allah kepada sesama yang lain. Para murid perdana merasakan dan melakukannya. Sejak saat itu juga, pengalaman akan Allah bertumbuh dan diwariskan turun temurun hingga saat ini. Kita pun lahir dari Allah dan menjadi anak-anak Allah yang sama. Kita tinggal bersama dengan Tuhan.

Doa: “Tuhan, kami bersyukur kepadaMu karena Engkau menjadikan kami anak-anakMu. Bantulah kami untuk bertobat dari segala dosa dan salah kami. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply