Pesta St. Filipus dan Yakobus
1Kor. 15:1-8;
Mzm. 19:2-3,4-5;
Yoh. 14:6-14
Mengenal Yesus
Saya memiliki sebuah kebiasaan setelah tahbisan diakonat di Yerusalem. Kebiasaan itu adalah sebelum mendoakan completorium, saya selalu membaca ayat-ayat Kitab Suci tertentu. Pada malam ini saya membaca tulisan Yohanes dan saya menemukan ayat ini: “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup itulah yang kami tuliskan kepada kamu.” (1Yoh 1:1). Bagi saya, perkataan Yohanes dalam suratnya ini menunjukkan sebuah kesaksian yang sangat mendalam dan merupakan sebuah pengenalan pribadi Yohanes tentang Yesus sang Gurunya. Kesaksian ini memang sangat penting karena banyak orang dari dahulu hingga sekarang masih meragukan keberadaan Yesus sang Anak Allah dan satu-satunya Penebus dan Penyelamat kita. Yesus itu pernah ada di dunia ini. Para rasul pernah mendengar perkataan-perkataan-Nya, melihat fisik Yesus dengan mata mereka sendiri, meraba atau menyentuh Yesus dengan tangan mereka. Yohanes dan teman-temannya adalah saksi mata.
Para rasul mengenal Yesus secara pribadi. Pengalaman para rasul ini diteruskan kepada kita sebagai sebuah kesaksian hidup, tidak pernah terputus dan berlangsung secara turun temurun. Kesaksian para rasul Yesus ini kita temukan dalam Kitab Suci dan tradisi gereja. Ada orang-orang yang pernah berusaha untuk menghilangkan jejak kesaksian para rasul dengan ajaran-ajaran palsu. Namun demikian kuasa Tuhan jauh lebih besar. Tidak ada suatu kuasa apapun yang dapat menghalangi Tuhan untuk mengasihi manusia dan manusia mengasihi Tuhan. Tuhan sudah merencanakan semuanya supaya manusia tetapi setia mengenal dan percaya kepada Tuhan.
Pada hari ini saya mendapat sebuah insight dari Yohanes dalam Injil Yesus karangannya. Yohanes melaporkan bahwa dalam amanat perpisahan-Nya, Tuhan Yesus mengatakan kepada para murid-Nya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” (Yoh 14:6-7). Mari kita sejenak memandang sosok Yesus. Dengarkanlah perkataan-perkataan-Nya bahwa Dia adalah satu-satunya Jalan, Kebenaran dan Hidup. Yesus adalah Jalan yang mengantar kita kepada Bapa. Yesus adalah Kebenaran, dan hanya pada-Nya ada keselamatan. Yesus adalah hidup, tanpa Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa. Maka tepat sekali Yesus menegaskan diri-Nya sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup.
Lalu bagaimana dengan kita?
Apakah kita juga mengenal Yesus secara pribadi? Kita harus menyadari tantangan besar bagi Gereja masa kini yakni bahwa Gereja belum sepenuhnya mengenal Yesus Kristus. Lebih ekstrim lagi, ada yang mengakui diri sebagai orang Katolik, rajin ke Gereja tetapi belum mengenal Yesus secara pribadi. Kalau mau mengenal Yesus secara pribadi maka perlu sikap batin seperti ini: Pertama, ada keyakinan bahwa kita membutuhkan Yesus dalam hidup pribadi. Apakah anda membutuhkan Yesus? Kalau anda membutuhkan Yesus maka kenalilah baik-baik jati diri Yesus secara pribadi dan imanilah secara pribadi juga. Cara mengenal Yesus adalah dengan berdoa. Kedua, selalu siap untuk bersaksi tentang Yesus. Dia tidak hanya wafat, tetapi lebih dari itu, Yesus bangkit dengan mulia. Para rasul adalah saksi hidup. Maka mereka semua menjadi saksi hingga saudara maut menjemput. Semua ini dapat terjadi karena kasih. Di luar kasih hanya ada kejahatan. Pada hari ini kita berusaha dengan sekuat tenaga untuk bertahan dalam hidup sehingga menutup pintu bagi iblis untuk menggoda.
Apakah anda mengenal Yesus secara pribadi? Bagikanlah pengalamanmu tentang Yesus untuk menguatkan saudara yang lain. Banyak kali kita lupa diri dan berkata bahwa Tuhan kita sungguh baik. Kita tidak berani bergandengan tangan, tetapi di mata orang lain kita memiliki potensi untuk menggandeng dan merangkul sesama yang lain. Semua bisa terjadi kalau kita mengenal Yesus secara pribadi.
St. Filipus dan Yakobus, doakanlah kami.
P. John Laba, SDB