De Maria Numquam Satis!
Pada malam hari ini saya membaca kembali beberapa tulisan saya yang saya bagikan beberapa tahun yang lalu dan sekarang masih tersimpan di iCloud. Mata saya berhenti sejenak pada perkataan Santo Yohanes Paulus II tentang Bunda Maria. Ia berkata: “Untuk dapat berhasil dalam menjalankan niat-niat Anda maka percayakanlah dirimu kepada Santa Perawan Maria yang Terberkati, terutama disaat-saat sulit dan gelap. Dari Maria kita belajar untuk berserah pada kehendak Tuhan dalam segala hal. Dari Maria kita belajar untuk percaya bahkan ketika semua harapan tampaknya hilang. Dari Maria kita belajar untuk mencintai Kristus, Putranya dan Putra Allah. Belajarlah darinya untuk selalu setia, untuk percaya bahwa firman Tuhan kepada anda akan terpenuhi, dan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.” Saya tersenyum dan berkata dalam hati: “Maria memang guru kehidupan!”
Pada hari ini ada dua peristiwa penting yang berkaitan dengan Bunda Maria:
Pertama, Kami keluarga besar Salesian Don Bosco di seluruh dunia merayakan Hari Raya Bunda Maria Penolong Umat Kristiani (Maria Auxiliatrice). Perayaan ini diwariskan oleh Don Bosco kepada kami anak-anaknya dan beliau berharap supaya kami terus menyebarluaskan devosi kepada Bunda Maria Penolong Umat Kristiani ini. Banyak umat berdevosi kepada Bunda Maria Penolong Abadi. Kami para Salesian diajarkan oleh Don Bosco untuk menyebarkan devosi kepada Bunda Maria Penolong Umat Kristiani. Don Bosco sangat akrab dengan Bunda Maria. Ia pernah berkata kepada anak-anak di oratoriumnya: “Anak-anak Ku, berusahalah agar Santa Perawan yang Terberkati selalu menerima hadiah darimu. Dia tidak akan menolaknya.” Apa hadiah yang hendak kita berikan secara pribadi kepada Bunda Maria?
Kedua, Sehari setelah Pentakosta, kita mengenang Bunda Maria sebagai Bunda Gereja. Kiranya pikiran kita terarah pada sosok Bunda Maria yang begitu dekat dan kita menyapanya sebagai Bunda. Devosi ini membantu kita semua untuk melihat sosok Bunda Maria sebagai Bunda Gereja dan ini berarti Bunda kita semua sebab kita adalah Gereja. Devosi ini memang sudah termakan zaman, namun Bapa Suci Fransiskus pada tahun 2018 yang lalu mengingatkan supaya kita mengenangnya, menyapanya sebagai Bunda Gereja. Maria adalah Bunda Gereja, Bunda kita semua. Tuhan Yesus menyerahkan Yohanes kepada Maria sebagai lambang penyerahan Gereja ke dalam tangan Bunda Maria. Yesus berkata: “Ibu, inilah, anakmu!” (Yoh 19:26).
De Maria numquam satis! Tentang Maria tidak pernah ada kata-kata yang cukup. Selalu ada kata-kata yang baru tentang dia. Saya merasa yakin bahwa selama bulan Mei ini kita semua memiliki permintaan-permintaan tertentu kepada Tuhan melalui Bunda Maria. Kita mengungkapkan rasa syukur kita melalui Bunda Maria kepada Tuhan. St. Theresia dari Kalkuta pernah berkata: “Jika Anda pernah merasa tertekan, panggilah Bunda Maria, ucapkan saja doa sederhana ini: ‘Maria, Bunda Yesus, tolong jadilah ibu bagi saya sekarang.’ Saya yakin, doa ini tidak pernah mengecewakan saya.” Mari kita menjadikan doa ini menjadi doa kita.
Bunda Maria Penolong Umat Kristiani, doakanlah kami. Amen.
Tuhan memberkati, Bunda mendoakan.
P.John-SDB